28 Dec 2018 • Press Conference
Berusia 6 Tahun, Semen Indonesia Lewati Ketatnya Persaingan
1379 Views
PADANG - PT Semen Indonesia (persero) Tbk yang dulunya bernama PT Semen Gresik (persero) Tbk, berusia 6 tahun, sejak Kementerian BUMN melakukan perubahan nama tersebut melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa tanggal 20 Desember 2012.
Sebagai bentuk rasa syukur atas pencapaian usia PT Semen Indonesia (persero) Tbk yang sudah melebihi setengah dekade tersebut, manajemen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk bersama anak usahanya, menggelar kegiatan Tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-6.
Dengan tema "Reshaping to The Next Level", kegiatan Tasyakuran itu digelar di Kantor Pusat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yaitu di The East Tower lantai 18, Jakarta. Kegiatan tersebut, juga diikuti secara serentak di Operating Company Semen Indonesia Group dan ditayangkan melalui video teleconference, yakni Semen Padang, Semen Gresik, Semen Indonesia Tuban, Semen Tonasa, dan di Thang Long Cement Company (TLCC) Quang Ninh, Vietnam. Tasyakuran itu juga diikuti oleh dewan direksi dan komisaris semen Indonesia Group.
Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Hendi Priyo Santoso mengatakan di 2018, Semen Indonesia Group mampu melewati ketatnya persaingan semen secara Nasional dengan selamat dan aman. Bahkan, postur semen Indonesia Group sendiri semakin baik dan sehat.
Jika dilihat beberapa tahun belakangan, kata dia, di tahun 2014 laba Semen Indonesia Group mencapai Rp5,6 triliun. Kemudian di 2017 di tahun pertama dirinya menjadi Dirut PT Semen Indonesia (persero) Tbk, laba pun turun mencapai Rp2 triliun.
"Kondisi itu paling galau, karena banyaknya persaingan. Semen asal China pun masuk ke Indonesia. Kemudian, naiknya harga batu bara sebagai bahan bakar juga mempengaruhui Semen Indonesia group. Dan ini menghawatirkan bagi saya ketika itu," kata Hendi.
Namun, lanjutnya, dengan adanya keyakinan bahwa Semen Indonesia Group punya infrastruktur yang baik, dan punya postur sebagai market leader, ia pun sebagai pimpinan Semen Indonesia Group, kemudian melakukan strategi baru dengan beberapa program transformasi yang diterapkan di seluruh holding PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Beberapa program transformasi itu, jelasnya, adalah menyadarkan insan Semen Indonesia Group bahwa harga semen di pasaran sudah tidak normal, mesikupun di beberapa tempat, Semen Indonesia Group sendiri mempunyai market share yang paling dominan.
Kemudian program transformasi lainnya, yaitu mengembalikan Tuban sebagai bussines unit, menerapkan konsep low cost high margin di seluruh holding, menerapkan standar maintenance yang ketat, dan melakukan program berani, yaitu memangkas anggaran Rp860 miliar di akhir tahun 2018. "Melalui beberapa program tersebut, revenue, ebitda, ebitda margin dan laba bersih seluruh holding Semen Indonesia Group, seperti Semen Padang, Semen Tonasa, Semen Gresik, Semen Indonesia Tuban, termasuk TLCC pun naik," ujarnya.
Bahkan secara nasional, sambung Hendi, kenaikannya hampir 60 persen. Dan tentunya, kenaikan tersebut menandakan bahwa Semen Indonesia group sebagai raksasanya industri semen di Indonesia, sudah bangun dari tidur.
"Meski begitu, kita jangan berpuas diri dan teruslah menggali potensi yang ada. Entah itu pasar, produk dan cara kita melayani pelanggan kita. Dengan melakukan ini, maka target kita 2019 Insya Allah tercapai," tuturnya.
Memasuki tahun 2019, Hendi pun mengatakan bahwa transformasi yang merupakan kunci dari keberhasilan pada 2018 harus dipertahankan, dan ia pun berharap di tahun ini, semuanya harus lebih baik dari sebelumnya. Dan ini, kata dia, menjadi tantangan bagi semua insan Semen Indonesia group.
"Saat ini kita punya posisi yang lebih baik. Serta secara fundamental, kita lebih kuat dari kompetitor. Kemudian dengan masuknya Holcim ke Semen Indonesia Group, otomatis kita akan punya 60 persen market semen secara nasional, dan juga akan mendekatkan Semen Indonesia Grup menjadi semen terbesar di Asia Tenggara," katanya.
Kendati begitu, katanya melanjutkan, seluruh insan Semen Indonesia Group harus waspada, dan menjaga agar market share tetap bertahan, karena semester I tahun 2019 merupakan ajang politik, ditambah lagi dengan perayaan Lebaran pada Juni mendatang.
"Semester I ini harus kita jaga dengan baik. Kalau demainnya turun, kiat kita yaitu, bagaimana kita memegang pasar-pasar terbesar di market share yang turun tersebut," tutur mantan Dirut Perusahaan Gas Negara (PGN) tersebut.
Terkait perusahaan holding seperti Semen Padang dan Semen Tonasa, Hendi pun mengatakan bahwa ke depan, akan diproyeksikan sebagai sentra ekspor semen untuk regional, karena Semen Indonesia Group punya infrastruktur mengcover hampir 2/3 Indonesia.
Kemudian, lanjutnya, di samping itu ia pun juga akan membuka produk diversification, karena saat ini Semen Indonesia Group masih berada di industri semen yang sangat hulu. "Konsumen di masa depan akan semakin ktitis. Kita akan mendahului pasar dan menjadi pionir produk yang baru, entah itu atap, dinding dan lain sebagainya," beber Hendy.
Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Sutiyoso,mengajak semua insan di Semen Indonesia Group untuk bersyukur atas apa yang diraih Semen Indonesia selama enam tahun berdiri, meskipun dalam perjalanannya, juga mengalami beberapa tantangan, seperti masuknya perusahaan semen asal China ke Indonesia yang tentunya menggereus pasar semen nasional.
Kemudian, ia pun juga berterimakasih atas dedikasi, dan empati atas kinerja insan semen Indonesia Group yang telah menjadi pemimpin utama industri semen di Indonesia. Untuk itu, ia pun mengajak seluruh insan Semen Indonesia group untukl terus mempertahankan dedikasi dan empati yang tinggi terhadap perusahaan.
"Mari melakukan langkah-langkah untuk konsumen, termasuk untuk lingkungan. Saya mewakili dewan direksi, mendukung apa yang dilakukan manajemen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, maupun holding, termasuk melakukan pengembangan perseroan," tuturnya.
Pada kesempatan vicon yang diikuti jajaran PT Semen Padang di Wisma Indarung, hadir Dirut, Yosviandri, Direktur Operasional, Firdaus, Direktur Keuangan, Tri Hartono Rianto, Komisaris, Werry Darta Taifur, Komisaris, Khairul Jasmi serta jajaran staf pimpinan Semen Padang.
Dirut PT Semen Padang Yosviandri berharap, Semen Indonesia Group semakin solid, kembali mencapai kinerja terbaik, dan kontribusi terbaik untuk pembangunan negara dan bangsa ini. (*)
.