01 Maret 2018 • Berita
Bantu Pulihkan Ekonomi Pedagang, Semen Padang Bangun 44 Kios Penampungan Pasar Ateh
2224 Kali dilihat
PADANG - Untuk mempercepat proses pembangunan kios penampungan pedagang Pasar Ateh, Bukittinggi, PT Semen Padang melalui Corporate Social Repsponsibility (CSR) perusahaan dan UPZ Baznas Semen Padang, menyerahkan bantuan hibah sebesar Rp500 juta kepada Pemko Bukittinggi, Kamis (15/2/2018) siang.
Bantuan hibah tersebut diserahkan oleh Staf CSR Semen Padang, Darmansyah, dan diterima Walikota Bukittiggi, Ramlan Nurmantias. Pada penyerahan yang berlangsung secata simbolis di ruang kerja Walikota Bukitinggi itu, turut hadir Wakil Walikota Irwandi, dan Setdako Zet Buyung.
Staf CSR Semen Padang, Darmansyah mengatakan, bantuan hibah sebesar Rp500 juta ini berasal dari CSR dan UPZ Baznas Semen Padang yang merupakan lembaga pengumpul zakat karyawan Semen Padang Group. Rinciannya, Rp250 juta dari UPZ dan Rp25p jita dar CSR.
Bantuan ini diserahkan, karena manajemen Semen Padang turut prihatin terhadap musibah kebakaran Pasar Ateh yang menyebabkan banyak pedagang rugi besar. Bahkan ada juga pedagang yang harus memulai usahanya dari nol.
"Jadi untuk membangkitkan semangat pedagang, makanya CSR bersama UPZ menyalurkan bantuan pembangunan kios penampungan agar para pedagang dapat kembali memulai usahanya," kata Darmansyah usai menyerahkan bantuan tersebut, Kamis siang.
Walikota Bukitinggi Ramlan Nurmantias mengatakan, bantuan dana hibah dari Semen Padang itu akan dimanfaatkan untuk pembangunan 44 kios penampungan yang nantinya, bisa ditempati oleh pedangang yang menjadi korban terdampak kebakaran Pasar Ateh.
"Jika kios penampungan yang dibangun melalui dana CSR Semen Padang sudah selesai, maka seluruh kios penampungan tersebut akan kami catat sebagai aset Pemko Bukittinggi," kata Ramlan.
Saat ini, sebut Ramlan, jumlah kios yang sudah selesai dibangun sebanyak 500 petak lebih, dan pihaknya masih membutuhkan sekitar 200 petak kios agar seluruh pedagang Pasar Ateh yang jadi korban terdampak kebakaran, bisa dipindahkan ke kios penampungan.
"Secara keseluruhan, Pemko Bukitinggi butuh 753 petak kios. Sekarang ini baru sekitar 500 petak kios yang sudah dibangun. Sisanya, akan segera dibangun secepatnya," ujar Ramlan.
Orang nomor satu di Pemko Bukitinggi itu menargetkan pada akhir Maret nanti, seluruh kios penampungan selesai dibangun. Untuk merampungkan target tersebut, ia pun sudah mengintruksikan jajarannya untuk segera menuntaskan pembangunan seluruh kios penampungan.
"Sebenarnya sudah bisa ditempati, tapi pedagang minta selesaikan semuanya dulu baru bisa ditempati. Jadi ini keinginan pedagang, bukan kami. Kalau kami inginnya mereka pindah secepatnya ke kios penampungan," bebernya.
Pasar Ateh Segera Dibangun
Kebakaran Pasar Ateh Bukittinggi yang terbakar pada 30 Oktober 2017 lalu, merupakan peristiwa ketiga yang terjadi sejak pasar tradisional di daerah berhawa sejuk itu dibangun pada 1973.
Direncanakan, pada tahun ini Pemerintah Pusat akan membangun ulang pasar tersebut dengan menggunakan anggaran APBN sebesar kurang lebih Rp400 juta.
"Saat ini proses pelelangan masih berlangsung. Metode bangunannya nanti 4 lantai. Lantai dasar merupakan basment. Pokonya akan kita bikin senyaman mungkin. Semua kendaraan pengunjung nantinya diprioritaskan masuk ke basment," ujar Ramlan.
Meski konsep Pasar Ateh yang dibangun menyerupaibpasar modern, namun Pemko Bukitinggi, tambah Ramlan, tetap akan mempertahankan ciri khas Pasar Ateh sebagai pasar tradisional.
"Bentuk bangunan kita buat seperti pasar modern, tapi barang-barang yang dijual tetap hasil kerajinan berupa tekatil, sulaman dan lainnya. Sebab, Bukitinggi merupakan pusat destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun manca negera," tutup Ramlan.
Pasar Ateh Segera Dibangun