23 September 2022 • Siaran Pers
Dukung Program Inonesian's Folu Net Sink 2030, Kadishut Sumbar Apresiasi PT Semen Padang
435 Kali dilihat
PADANG (24/8/2022) - PT Semen Padang bersama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), melakukan penandatangan perjanjian kerjasama tentang Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan di Wisma Indarung PT Semen Padang, Rabu (24/8/2022).
Disaksikan Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang Oktoweri, penandatangan perjanjian kerjasama itu diteken oleh Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis bersama Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi.
Yozarwardi mengapresiasi PT Semen Padang yang telah menginisiasi pemberdayaan masyarakat sekitar hutan yang juga bertujuan untuk meningkatkan cadangan karbon di Sumbar, dan itu dimulai dengan melakukan penanaman pohon Kaliandra.
"Kerjasama ini merupakan kontribusi positif Semen Padang. Apalagi, kaliandra ini banyak manfaatnya dan juga bisa dijadikan sebagai wood pellet. Kami berharap, kaliandra ini nantinya bisa menjadi sumber energi baru terbarukan," kata Yozarwardi.
Penanaman kaliandra ini, lanjut Yozarwardi, juga dapat menambah tutupan hutan di Sumbar, dan ini juga relevan dengan isu Indonesia's FOLU Net Sink 2030, yaitu sebuah kondisi yang ingin dicapai dimana tingkat serapan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030 akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi.
Untuk mencapai FOLU Net Sink 2030 itu, Yozarwardi menyebut ada 8 kegiatan strategis yang dilakukan. Salah satunya, menenam pohon, terutama di lokasi perhutanan sosial yang tentunya berdampak baik kepada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar hutan.
"Artinya, ketika menanam pohon kaliandra di lokasi perhutanan sosial, dampaknya akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar hutan. Menanam, memelihara huingga menghasilkan wood pellet dengan masyarakat menjadi subjeknya, tentu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan," ujarnya.
Menurutnya, jika pendapatan masyarakat sekitar hutan meningkat, maka tekanan terhadap hutan seperti eksploitasi dan ilegal-loging akan semakin kecil. Sebab, ilegal-loging dan kebarakan hutan selama ini menjadi salah satu penyebab emisi.
"Jadi, jika masyarakat sekitar hutan menanam berusaha dan menghasilkan wood pellet, maka mereka tidak akan lagi melakukan ilegal-loging dan mereka tentunya akan bisa menjaga hutan dari tindakan eksploitasi dan ilegal-loging hutan. Jadi, kita soft melakukan pendekatan dengan masyarakat sekitar hutan, terutama dalam hal meningkatkan cadangan karbon sesuai dengan cita-cita Indonesia's FOLU Net Sink 2030," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Bappeda Provinsi Sumbar, Benny Sati, yang turut hadir dalam penandatangan kerjasama itu juga mengapresiasi PT Semen Padang yang telah bersinergi dengan Dinas Kehutanan dalam rangka pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.
"Kami dari Bappeda sebagai yang mengkoordinir pembangunan di daerah, sangat mengapresiasi kerjasama antara Semen Padang dengan Dinas Kehutanan. Apalagi, kerjasama ini mengarah pada konsep pembangunan hijau yang juga menjadi salah satu konsep pembangunan berkelanjutan," katanya.
Ia juga menyebut perjanjian kerjasama atau PKS ini secara tidak langsung, juga dapat mendekatkan pemerintah dengan masyarakat melalui pemanfaatan perhutanan sosial dalam konsep pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.
"Jadi ke depannya, tidak ada lagi yang merasa ditinggalkan. Masyarakat sekitar hutan diajak untuk berpartisipasi dalam mengelola perhutanan sosial dengan konsep tetap mempertahankan hutan sebagai sistem pengelolaan hutan lestari," ujarnya.
Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang, Oktoweri menyebut bahwa Semen Padang berterimakasih Kepada Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar yang telah mengajak untuk bersinergi dalam pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Apalagi, dalam sinergi ini juga terdapat kesamaan visi antara semen Padang dengan Dinas Kehutanan.
"Dengan adanya kesamaan visi ini, tentunya akan menjadi lebih cepat dalam pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui penanaman pohon kaliandra yang menjadi program unggulan TJSL Semen Padang ke depannya. Meski begitu, kami di Semen Padang tidak bicara hasilnya lebih cepat, tapi bagaimana kami menjadi pilot project untuk daerah lain. Kita tidak bicara lokal, tapi skalanya nasional," kata Oktoweri.
Di samping pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, tambah Oktoweri, penanaman pohon kaliandra ini juga sejalan dengan program green industri PT Semen Padang. "Kaliandra ini sebelumnya sudah kami tanam di kawasan reklamasi tambang batu kapur PT Semen Padang. Target kami bulan depan, akan ditanam di luar Semen Padang. Rencananya, di lahan kritis di Desa Kolok Nan Tuo, Sawahlunto," pungkasnya(*)
.