PADANG,8/8/2019 (Padang) - Forum Komunikasi Istri Karyawan (FKIK) Semen Padang menggelar Talkshow Keluarga Cerdas Bencana dengan tema "Rumah sebagai Sekolah, Ibu sebagai Guru" yang diadakan di Wisma Indarung Semen Padang pada Rabu, 07 Agustus 2019.
Pada kesempatan tersebut, hadir sebagai narasumber dari BPBD Kota Padang yakni Kepala Badan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Henry dan Ketua TRC Semen Padang Kiki Warlansyah. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Direktur Operasional PT Semen Padang Firdaus serta Penasihat FKIK Ny. Firdaus, Ny. Tubagus dan diramaikan oleh 150 orang peserta yang terdiri dari Pengurus dan anggota FKIK Semen Padang dan undangan.
Ketua Panitia Talkshow Keluarga Cerdas Bencana Ny. Santoro mengungkapkan bahwa kegiatan itu dilaksanakan dengan tujuan untuk menyiapkan keluarga dalam menghadapi bencana yang datangnya tidak diprediksi kapan waktunya.
"Ini sebagai bentuk kesiapan kita dalam menghadapi bencana yang memang tidak dapat diketahui kapan datangnya. Di dalam kegiatan, Ibu-ibu bisa bertanya mengenai langkah atau sikap apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana sementara anak berada di sekolah, di kampus atau di tempat les," kata Ny. Santoro.
Ia menjelaskan, bencana yang akan dibahas pada kegiatan tersebut adalah banjir, gempa, tsunami dan longsor. Empat bencana tersebut diyakini sangat perlu untuk dipahami terutama oleh ibu-ibu yang seringkali panik saat menghadapinya.
Ketua FKIK Semen Padang Ny. Ampri Satyawan menjelaskan tentang peran seorang ibu dalam keluarga, apalagi jika terjadi bencana alam. Menurutnya, kepanikan seorang ibu dapat mempengaruhi sikap anggota keluarga lainnya saat menghadapi bencana alam yang tengah dihadapi.
"Kegiatan ini berfungsi sebagai pembekalan bagi seorang ibu dalam menghadapi bencana alam yang terjadi tanpa bisa diketahui kapan waktunya karena tak bisa diprediksi. Nah, pada kegiatan ini ibu-ibu dapat mengetahui apa saja langkah yang harus dilakukan jika terjadi bencana seperti gempa, banjir, longsor dan tsunami dengan bertanya langsung kepada ahlinya yang telah hadir sebagai narasumber kita," kata Ny. Ampri Satyawan.
Ia melanjutkan, Kota Padang sebagai daerah rawan bencana tentunya mengharuskan setiap orang untuk selalu siap dalam menghadapi bencana alam dengan mengikuti simulasi dan melakukan mitigasi bencana alam guna menghindari jumlah korban bencana.
"Semoga peserta talkshow dapat mengingatkan kepada suami dan anak-anak tentang ilmu yang telah didapat seperti membuat titik temu saat terjadi bencana alam," katanya.
Kepala Badan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Henry mengapresiasi kegiatan yang telah diadakan oleh FKIK Semen Padang, karena BPBD sendiri memiliki target untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan warga Kota Padang dalam menghadapi bencana.
"Kegiatan FKIK Semen Padang ini juga membantu BPBD Kota Padang dalam menyelenggarakan program Keluarga Cerdas Bencana yang menargetkan kegiatan sosialisasi tentang kebencanaan pada 15.000 keluarga setiap tahunnya," kata Henry.
Ia menjelaskan bahwa bencana memang tidak bisa kapan terjadinya namun jika telah diketahui langkah dan persiapan yang harus dilakukan saat mengalaminya, maka itu dapat mengurangi resiko banyaknya korban jiwa yang berjatuhan pada saat itu.
"Diharapkan agar ibu-ibu dapat menerapkan ilmu yang didapat saat menghadapi bencana sesuai dengan tagline-nya yakni Rumah sebagai Sekolah dan Ibu sebagai Gurunya serta dapat menyebarkan pengetahuan yang telah didapatkan selama mengikuti Talkshow," katanya.
Ketua TRC PT Semen Padang Kiki Warlansyah menyatakan bahwa kegiatan FKIK tersebut sangat menarik dan luar biasa karena menurutnya setiap tiap anggota keluarga memang diharapkan untuk mengetahui tentang kesiapan dalam menghadapi bencana alam.
Dijelaskannya, peran ibu dalam menghadapi bencana dapat meminimalisir korban bencana dengan cara mengedukasi keluarga mereka masing-masing. Ia mengharapkan agar ibu-ibu yang telah mendapatkan pengetahuan tentang kesiapsiagaan saat menghadapi bencana tersebut dapat mengaplikasinya dengan lebih sering.
"Poin dari kegiatan ini yakni bagaimana ibu-ibu dapat menyebarkan informasi yang didapat dan seringkali berlatih dalam menghadapi kebencanaan secara mandiri," katanya.
Ia berharap agar peserta Talkshow dapat menjadi agen perubahan yang juga dapat mengedukasi dan jadilah volunteer yang dapat menyampaikan ilmu tentang persiapan menghadapi bencana tersebut. (*)