23 September 2022 • Siaran Pers
Gubernur Sumbar Ajak Peladang di Lubuk Minturun Tanami Kaliandra
425 Kali dilihat
PADANG (6/9/2022) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah berharap kawasan peladangan di daerah Lori, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumbar, dapat ditanami pohon kaliandra.
Hal itu, disampaikan Gubernur Mahyeldi saat meresmikan jalan beton menuju Pondok Pesantren Darul Ulum, Kelurahan Lubuk Minturun, sepanjang 620 meter dengan lebar 4 meter yang dibangun PT Semen Padang, beberapa waktu lalu.
Menurut Mahyeldi, pohon kaliandra memiliki banyak manfaat. Seperti bunganya, bisa digunakan untuk konsumsi lebah dan bisa juga dijadikan pakan ternak. Bahkan, menanam kaliandra juga membuat unsur hara tanah meningkat, sehingga tanah menjadi subur.
"Tidak hanya itu. Pohon kaliandra juga bermanfaat untuk dijadikan wood pellet atau bahan bakar alternatif yang terbuat dari serbuk kayu, atau bahan kayu. Dan tentunya, para petani bisa menjual wood pellet tersebut kepada PT Semen Padang," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Unit CSR Semen Padang, Rinold Thamrin, menyebut bahwa PT Semen Padang sudah melakukan penanaman kaliandra di lingkungan perusahaan, yaitu di kawasan reklamasi tambang batu kapur PT Semen Padang. Ke depan, jumlahnya akan terus bertambah seiring program penghijauan yang dilakukan perusahaan di areal reklamasi tambang.
"Untuk areal tambang akan terus berjalan proses penanamannya. Kemudian di luar itu, ada beberapa kawasan hutan kemasyarakat atau hutan sosial yang direkomendasikan oleh Dinas Kehutanan Sumbar untuk ditanami kaliandra. Kami pun juga sudah berkomunikasi dengan kelompok tani atau masyarakat setempat," kata Rinold.
Rinold juga menjelaskan beberapa daerah atau kawasan hutan kemasyarakat yang akan ditanami kaliandra. Di antaranya, lahan kritis di Desa Kolok Nan Tuo, Sawahlunto. Di sana, ada sekitar 20 ha lahan yang berpotensi ditanami kaliandra. Kemudian, di Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan.
"Di Singai Pinang, ada lahan sekitar 6 Ha yang berpotensi ditanami kaliandra. Kami pun juga sudah berkoordinasi, dan untuk penananamannya akan bekerjasama dengan kelompok tani di Sungai Pinang," ujarnya.
Selain di Sungai Pinang, daerah lainnya yang berpotensi dapat ditanami kaliandra adalah di Kabupaten Agam. Di sana, ada dua nagari yang masuk dalam perencanaan, yaitu Nagari Simarasok, Kecamatan Baso, dan Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya.
"Di Simarasok, potensi lahan yang bisa ditanam kaliandra ada sekitar 80 Ha, dan kami pun akan bekerja sama dengan lembaga pengelola hutan Nagari Simarasok. Sedangkan di Koto Malintang, potensinya sekitar 60-80 Ha, dan kami pun juga akan bekerjasama dengan Blue Lake Initiative Fondation," bebernya.
Rinold menambahkan, sebagai persiapan untuk penanaman ribuan bibit kaliandra di sejumlah daerah tersebut, PT Semen Padang bekerjasama dengan UPTD Balai Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan, Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar, telah melakukan penyemaian bibit kaliandra.
"Ada sekitar 200 ribu bibit kaliandra yang telah disemai, dan ratusan ribu bibit tersebut nantinya akan ditanam untuk lahan seluas 20 Ha. Bibit tersebut berasal dari Klaten, Jawa Tengah," tuturnya.
Seperti diketahui, penanaman pohon Kaliandra di kawasan perhutanan sosial di Sumbar merupakan arahan dari Gubernur Sumbar dalam memberdayakan masyarakat sekitar hutan. Bahkan, Pemprov Sumbar bekerjasama dengan PT Semen Padang untuk memberdayakan masyarakat sekitar hutan.
Kerjasama itu, ditandai dengan penandatangan MoU tentang Pemberdayaan Mayarakat Sekitar Hutan yang dilakukan pada 28 Maret 2022. Penandatangan MoU itu, turut dihadiri Tim Peneliti Energi Terbarukan Universitas Negeri Makassar, Harianto Albar.
Bahkan, Harianto Albar menyebut potensi budidaya Kaliandra cukup bagus di Sumbar. Selain bernilai ekonomis, pohon kaliandra dipilih juga bertujuan untuk meningkatkan cadangan karbon. "Potensi kaliandra di Sumbar cukup bagus. Tanaman kaliandra ini bisa berkembang di daerah yang berada di dataran tinggi, atau 100 meter dari permukaan laut (mdpl)," katanya.(*)
.