23 September 2022 • Siaran Pers
Semen Padang - BKSDA Teken MoU
540 Kali dilihat
PADANG (19/7/2022) - PT Semen Padang bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar), melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Penguatan Fungsi Suaka Margasatwa Tarusan Arau Hilir di Wisma Indarung PT Semen Padang, Selasa (19/7/2022).
Dari PT Semen Padang, penandatangan PKS tersebut diteken langsung oleh Direktur Utama (Dirut) Asri Mukhtar dan Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono.
Penandatangan PKS tersebut dihadiri Direktur Operasi PT Semen Padang, Indrieffouny Indra, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar yang diwakili oleh Kepala Bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Mgo Senatung serta jajarannya, dan sejumlah pejabat di lingkungan BKSDA Sumbar.
Kemudian dari staf pimpinan PT Semen Padang hadir, Kepala Departemen Tambang & Pengelolaan Bahan Baku, Sumarsono, Kepala Unit Operasi Tambang Hendri Priparis, dan Kepala Unit Perencanaan & Pengawasan Tambang Dedi Muhamad Sidiq.
Dirut PT Semen Padang Asri Mukhtar mengatakan, penandatangan PKS ini dilakukan, karena salah satu bahan baku PT Semen Padang yaitu batu kapur, terdapat di Bukit Tajarang dengan IUP 329,89 Ha. Pada area IUP tersebut, juga terdapat area yang dimanfaatkan PT Semen Padang dalam bentuk Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) seluas 242,03 Ha.
IPPKH itu, kata Asri Mukhtar, telah dimiliki oleh PT Semen Padang sejak tahun 2013, dan izinya telah diperpanjang pada tahun 2017 dan berlaku selama 10 tahun, yaitu sampai dengan Juni 2027. Kawasan IPPKH ini berbatasan dengan Hutan Konservasi dan Hutan Lindung.
"Di kawasan ini, juga terdapat Suaka Margasatwa Tarusan Arau Hilir.
Maka dari itu, PKS dengan BKSDA Sumbar itu dilakukan untuk koordinasi terkait dengan aktifitas yang berhubungan dengan Penguatan Fungsi Kawasan Hutan, khususnya di area Suaka Margasatwa Tarusan Arau Hilir," kata Asri Mukhtar.
Kawasan Suaka Margasatwa Tarusan Arau Hilir merupakan lanskap besar harimau Sumatera yang membentang dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sampai Suaka Margasatwa Bukit Barisan.
Pelaksanaan PKS ini, sebut Asri Mukhtar, dilakukan untuk 5 tahun ke depan (2022-2027) dalam 3 kegiatan. Pertama, dukungan perlindungan kawasan dalam bentuk patroli pengamanan, pemasangan papan informasi/larangan/himbauan dan jalur batas.
Kedua, dukungan kerjasama pengawetan flora fauna, yang dilakukan dalam bentuk penanganan konflik satwa liar (situasional), sosialisasi penanganan konflik satwa liar terhadap masyarakat, pembinaan habitat, dukungan
operasionalisasi Tempat Transit Satwa (TTS) di Pos Bandara Ketaping dan Pembentukan Patroli Anak Nagari (PAGARI).
Ketiga, dukungan penguatan kelembagaan dilakukan dalam bentuk pelatihan interpreter wisata kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pembinaan generasi muda untuk penyadar tahuan konservasi kepada kelompok penggiat konservasi dan penambahan fitur dan peningkatan kapasitas website.
"Dengan adanya pelaksanaan kerjasama ini, kami berharap PT Semen Padang dibantu tim yang kompeten di bidangnya, sehingga dapat berperan aktif dalam mewujudkan penguatan tata kelola pengelolaan kawasan dan konservasi keanekaragaman hayati yang ada di daerah Sumbar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono menyebut bahwa PKS dengan PT Semen Padang ini sangat berarti bagi BKSDA Sumbar.
Apalagi dalam PKS tersebut, juga ada dukungan untuk operasionalisasi TTS. Kemudian bagi PT Semen Padang, PKS ini akan mempermudah koordinasi dengan BKSDA jika terjadi konflik dengan satwa liar.
Pasalnya, areal tambang batu kapur PT Semen Padang berada di dekat kawasan Suaka Margasatwa Tarusan Arau Hilir. Dan tentunya, konflik dengan satwa liar berpotensi terjadi.
"Jadi, apa bila ada rekan-rekan dari PT Semen Padang di tempat operasi dan sebagainya ada masalah dengan satwa liar, kami dari BKSDA Sumbar akan langsung datang untuk mengamankannya," kata Ardi.
BKSDA Sumbar, sebutnya, memiliki 4 tim Wildlife Rescue Unit (WRU) yang tersebar di Kota Padang, Bukittinggi, Sijunjung dan Tanah Datar. Kalau ada informasi tentang konflik manusia dengan harimau, beruang dan satwa lainnya, tim WRU paling cepat datang ke lokasi untuk mengantisipasinya.
"Begitu juga dengan PT Semen Padang. Kalau ada berkonflik dengan satwa liar di area Suaka Margasatwa Tarusan Arau Hilir dan area sekitar tambang batu kapur PT Semen Padang, tim WRU ini yang akan datang untuk mengantisipasinya," ungkap Ardi.
PKS dengan Semen Padang ini, tambahnya, juga berkaitan dengan program Nagari Ramah Harimau yang tujuannya, bagaimana masyarakat Sumbar bisa beradaptasi dengan harimau. Karena, harimau adalah lambang predator tertinggi. "Kalau orang minang menyebutnya inyiak balang," katanya.
Untuk mekasimalkan program Nagari Ramah Harimau, BKSDA Sumbar sudah melakukan pelatihan terhadap masyarakat untuk patroli dan mengantisipasi apa bila ada harimau, termasuk pengusiran harimau. Karena, harimau adalah satwa yang dilindungi. "Kalau anak saya sakit, yang risau itu saya. Tapi kalau harimau yang sakit, se-dunia ribut," ujarnya
Dinas Kehutanan Sumbar yang diwakili Kepala Bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Mgo Senatung, mengapresiasi PKS tersebut. Karena, area tambang PT Semen Padang adalah dulunya kawasan hutan lindung yang kemudian dialihkan fungsinya menjadi hutan produksi terbatas untuk kegiatan pertambangan.
"Pada prinsipnya, kami mendukung adanya perjanjian kerja sama ini, karena memang sangat diperlukan, mengingat posisi area tambang batu Kapur PT Semen Padang berada di dekat kawasan hutan lindung yang merupakan kawasan Suaka Margasatwa Tarusan Arau Hilir," katanya.(*)
.