01 April 2019 • Siaran Pers
Semen Padang Berusia 109 Tahun, Tetap Kokoh dan Eksis di Tangan Generasi Bangsa
1031 Kali dilihat
PADANG, 18/3/2019 - Pada 18 Maret 1910, PT Semen Padang, perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara genap berusia 109 tahun. Perusahaan yang didirikan bangsa Belanda ini tetap kokoh dan semakin eksis di tangan generasi bangsa hingga sekarang.
"Eksistensi PT Semen Padang saat ini, terbangun dari semangat pengabdian, kerja keras dan kecintaan dari para pendahulu. Semangat itu tentunya harus terus bergelora dalam diri dan jiwa kita. Saya yakin, dulu dalam benak para pendahulu hanya satu yang difikirkan, yakni bagaimana perusahaan ini tetap terus berjalan demi keberlangsungan anak cucu," kata Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri, pada Upacara HUT ke 109 tahun PT Semen Padang, di Padang, Senin (18/3/2019)
Berbagai acara dilaksanakan Semen Padang pada momen HUT ke 109 tahun, di antaranya, menghadirkan Wakil Menteri ESDM, Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D, mengundang konsultan SDM, Nurcahyo Adi Kusumo ke Semen Padang, menggelar seminar keuangan, Genba Gembutsu, penanaman pohon, ground breaking monumen lori, dan upacara.
Yosviandri mengatakan, momen peringatan Hari Ulang Tahun adalah saat yang tepat bagi insan Semen Padang untuk sejenak tafakur, melihat refleksi diri, mengevaluasi kembali apa yang telah diwujudkan sampai saat ini, mengenang kembali perjuangan para pendahulu serta mengambil pembelajaran untuk lebih mengembangkan Perusahaan di masa yang akan datang.
Menurut dia, 109 tahun merupakan usia yang sangat matang. "Kita bersyukur Allah swt masih memberikan rahmat dan berkahNya sehingga Perusahaan kebanggaan kita masih terus tegak berdiri memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat dan negara," tambahnya, pada upacara yang dihadiri Direktur Keuangan Tri Hartono Rianto, Direktur Produksi Firdaus dan segenap karyawan Semen Padang Group.
Selama 109 Tahun PT Semen Padang berdiri, telah memberikan kontribusi kepada negara Indonesia,dan terkhusus kepada masyarakat Sumatera Barat, secara langsung maupun tidak langsung. Semen ini telah turut membangun negara dalam bentuk infrastuktur jalan, jembatan dan Mahakarya bangunan-bangunan indah dan kokoh di Indonesia.
Bentuk kontribusi lain adalah dengan "Multiplier Effect" yang tercipta. Ribuan anak-anak sekolah dibantu setiap tahun
melalui program Beasiswa. Ribuan masyarakat terbantu ekonominya melalui Program Mitra Binaan. Perekonomian masyarakat di sekitar berputar dan terus tumbuh. Puluhan ribu jiwa terpenuhi kebutuhan hidupnya. Serta manfaat-manfaat lainnya.
Usai Upacara HUT ke-109, jajaran manajemen Semen Padang melakukan peletakan batu pertama Monumen Lori Semen Padang.
Selanjutnya, manajemen bersama staf eselon 1, ibu-ibu dari Forum Komunikasi Istri Karyawan melakukan penanaman pohon di lingkungan perusahaan dan dilanjutkan dengan acara seminar motivasi.
PT Semen Padang berdiri pada 18 Maret 1910, merupakan perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Sejarah PT Semen Padang tak bisa dilepaskan dari sejarah Sumatera Barat, dan sejarah bangsa Indonesia.
Sejarah itu berawal ketika tahun 1906, seorang perwira Belanda berkebangsaan Jerman, Carl Christophus Lau, menemukan batu-batu yang menarik perhatiannya di Bukit Ngalau dan Bukit Karang Putih, Nagari Lubuk Kilangan. Pada tanggal 25 Januari 1907 Christophus Lau mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan pabrik semen di Indarung. Pada tanggal 18 Maret 1910 berdirilah NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij'(NV NIPCM) dengan Akta Notaris Johannes Pieder Smidth di Amsterdam. Perusahaan semen ini dibuka secara resmi pada bulan Juni 1910.
Pada saat ini, Semen Padang mengoperasikan lima pabrik, yakni Indarung II, III, IV, V, dan VI, dengan total kapasitas produksi 8,9 juta ton pertahun. Semen Padang merupakan pemimpin pasar (market leader) di Sumatera. Produk Semen Padang saat ini juga diekspor ke sejumlah negara, di antaranya, Australia, Maldives, Srilangka dan Bangladesh.
Selama 2018, Semen Padang mencatatkan laba bersih sebesar Rp 784 miliar. Sementara pada 2019, menargetkan laba bersih di atas Rp1 triliun. Dari sisi CSR, hingga 2018 Semen Padang membina sebanyak 1.723 pelaku UMKM mitra binaan.
Selain membidik bisnis semen, PT Semen Padang juga telah mengembangkan bisnis non semen, seperti pengujian sampel yang dilakukan oleh laboratorium dari pihak luar yang ingin menggunakan jasa pengujian labor, produksi dan pemasaran worskhop, dan bisnis penjualan split. (*)