27 Juni 2020 • Berita
Semen Padang Normalisasi Intake Baringin, 120 Ha Sawah akan Dialiri Air
871 Kali dilihat
PADANG (30/6/2020) - Normalisasi intake Baringin oleh PT Semen Padang disambut antusias masyarakat Lubuk Kilangan, Kota Padang, karena normalisasi intake yang berada di aliran Batang Arau itu, akan membuat sekitar 120 Ha lahan sawah dan kolam ikan yang berada di Baringin dan Tarantang, akan dialiri air.
"Alhamdulillah, normalisasi ini bermanfaat bagi petani dan pembudidaya ikan yang ada di Baringin dan Tarantang," kata Bustami, salah seorang tokoh masyarakat Lubuk Kilangan saat mendampingi rombongan Semen Padang meninjau proses pengerjaan normalisasi Intage Baringin, Selasa, (30/6/2020).
Bustami mengatakan, dengan adanya normalisasi intake ini, tentunya membuktikan bahwa Semen Padang sebagai perusahaan semen kebangaan masyarakat Sumatera Barat, semakin peduli dan berkomitmen untuk maju dan tumbuh bersama masyarakat lingkungan, khususnya Lubuk Kilangan.
"Untuk itu, mewakili masyarakat Baringin, Tarantang dan masyarakat Lubuk Kilangan pada umumnya, saya ucapkan terimakasih kepada Semen Padang. Mudah-mudahan Semen Padang terus maju dan berkembang bersama kami masyarakat Lubuk Kilangan," ujarnya.
Ketua KAN Lubuk Kilangan Basri Dt Rajo Usali yang hadir pada kesempatan itu juga mengatakan bahwa normalisasi intake ini sudah lama diimpikan oleh para petani di Baringin dan Tarantang, karena sejak intake jebol akibat banjir bandang beberapa tahun lalu, para petani tidak bisa lagi menggarap sawahnya untuk ditanam padi.
"Sejak intake Baringin ini jebol, sudah ada sekitar 5 tahun para petani tidak menggarap sawahnya, karena aliran air yang masuk ke sawah terputus. Bahkan, banyak sawah yang menjadi lahan tidur. Jadi dengan adanya normalisasi ini, tentu ke depan para petani akan kembali memanfaatkan sawahnya untuk ditanami padi," katanya.
Camat Lubuk Kilangan Yalmasril, mengapresiasi PT Semen Padang yang telah menormalisasi intake Baringin. Kata dia, normalisasi intake ini sangat membantu beban Pemerintah Kota (Pemko) Padang dalam mengatasi kebutuhan air untuk pengairan sawah di Baringin dan Tarantang.
"Normalisasi intake Baringin ini sangat meringankan beban Pemko Padang, karena memang sebelumnya, Pemko Padang sudah berupaya menganggarkan dana untuk normalisasi intake Baringin, tapi sampai sekarang anggarannya belum tuntas-tuntas juga," katanya.
Yalmasril juga menuturkan bahwa kerusakan intake Baringin akibat banjir bandang beberapa tahun lalu itu membuat sawah dan kolam ikan mengering. Bahkan informasi dari Dinas pertanian, jumlah lahan dan kolam ikan yang mengering mencapai 120 ha.
"Jadi, apa yang dilakukan Semen Padang ini luar biasa sekali. Semen Padang sudah berbuat untuk masyarakat," imbuhnya.
Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar mengatakan bahwa normalisasi intake Baringin ini merupakan bagian dari Program Khusus Nagari yang diinisiasi bersanama KAN Lubuk Kilangan, dan program khusus ini direalisasikan untuk Nagari Lubuk Kilangan dalam beberapa bentuk kegiatan sejak 2019 lalu.
"Program khusus berupa normalisasi intake ini sudah dimulai sejak 2019, yaitu normalisasi sungai (pembersihan delta) secara swakelola dan penyusunan batu-batu di pinggir sawah. Kemudian untuk tahun ini, pembuatan bronjong sepanjang 175 meter dan pembuatan Intake saluran air ke Baringin dan Tarantang. Lama pengerjaannya 90 hari dengan total anggaran Rp1,5 miliar," katanya.
Selain Program Khusus Nagari, Ikrar juga mengatakan bahwa Semen Padang juga punya beberapa program unggulan dari CSR.
"Antara lain Forum Nagari, Beasiswa Rutin untuk masyarakat ring I dan Kota Padang, serta BeasiswaPrestatif bagi anak-anak asli Nagari Lubuk Kilangan yang diterima kuliah di 5 Universitas ternama di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri mengatakan bahwa Program Khusus Nagari berupa normalisasi intake ini merupakan jantung perekonomian bagi masyarakat, dan itu bukan hanya masyarakat Baringin dan Tarantang, tapi juga buat daerah lainnya.
"Di tahun 2020 ini, ada empat Program Khusus Nagari yang direalisasikan. Intake Baringin adalah yang terbesar di tahun ini. Setelah intage, program khusus lainnya adalah air bersih, dan ini akan bergulir terus ke program lainnya," kata Oktoweri.
Oktoweri juga menuturkan bahwa realisasi Program Khusus Nagari ini juga dilatar belakangi oleh kekayaan sumber daya alam di Lubuk Kilangan. Di samping adanya bahan baku pembuat semen seperti batu kapur, tanah liat dan silika, di Lubuk Kilangan juga dikaruniai sumber air yang berlimpah dan tanah yang subur.
"Sebagai wujud syukur kita, maka kita manfaatkan sumber daya yang ada. Seperti sumber air misalnya, kami manfaatkan untuk mengaliri sawah petani atau masyarakat lingkungan, karena sumber air tersebut juga mendorong perekonomian mashyarakat untuk tumbuh," katanya.
Semen Padang ke depannya, tambah Oktoweri, akan terus berusaha meningkatkan ekonomi masyarakat lingkungan perusahaan melalui program-program pemberdayaan masyarakat dengan tujuan, agar masyarakat punya kegiatan berpenghasilan nilai tambah yang tentunya dapat menopang ekonomi masyarakat, apalagi bagi PT Semen Padang, tumbuhnya masyarakat juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengembangan perusahaan.
"Pemberdayaan ekonomi masyarakat Lubuk Kilangan akan terus menjadi perhatian perusahaan, karena ini sebagai dedikasi perusahaan untuk Nagari Lubuk Kilangan yang telah mendukung operasional dan keberlanjutan perusahaan urang awak," pungkasnya.(*)
.
.