02 November 2022 • Siaran Pers
Semen Padang dan Walikota se-Sumbar Lakukan Penandatanganan Kesepakatan Bersama dalam Pembangunan Daerah
603 Kali dilihat
PADANG (25/10/2022) - PT Semen Padang melakukan Penandatanganan Kesepakatan Bersama Kerja sama Dalam Pembangunan Daerah dengan Walikota se-Sumbar, Selasa (25/10/2022). Sebelumnya, penandatanganan kesepakatan yang sama juga dilakukan dengan 11 Bupati se-Sumatera Barat (Sumbar).
Penandatanganan kerja sama yang berlangsung di Wisma Indarung itu, dilakukan oleh Dirut PT Semen Padang Asri Mukhtar Datuak Tumangguang Basa dengan Walikota se-Sumbar, dan disaksikan Direktur Keuangan, Oktoweri, Direktur Operasi, Indrieffouny Indra, Komisaris, Werry Darta Taiful, Komisaris, Khairul Jasmi, serta sejumlah staf pimpinan yang ada di lingkungan PT Semen Padang, serta Kabag Kerjasama Pemprov Sumbar, Zaki, yang hadir mewakili Gubernur Sumbar.
Walikota yang hadir adalah Walikota Sawahlunto Deri Asta, Walikota Solok Zul Elfian, Pj Walikota Payakumbuh Rida Ananda, Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin, Walikota Padang diwakili Sekda Andree H Algamar, Walikota Padang Panjang diwakili Sekda, Soni Budaya Putra, dan Walikota Bukittinggi diwakili Asisten II, Ismanhadi.
Dirut PT Semen Padang Asri Mukhtar Datuak Tumangguang Basa mengatakan, penandatanganan kerja sama dengan Walikota se-Sumbar ini dilakukan, karena Semen Padang berkomitmen untuk berperan aktif dengan berkontribusi dalam pembangunan daerah, khususnya di Sumbar. Dan, tentunya hal ini dapat terwujud dengan dukungan dan sinergi dengan kepala daerah di Sumbar.
Asri menyebut, ada banyak yang bisa dikerjasamakan dengan pemerintah daerah di Sumbar ini. Apalagi Semen Padang dan pemerintah, memiliki kedekatan emosional sejak dahulu, termasuk memiliki kesamaan visi. Tidak hanya untuk percepatan pembangunan daerah, namun juga dalam pelestarian lingkungan hidup dan pengembangan sosial budaya.
"Dengan adanya penandatanganan kesepakatan bersama ini, kami dari manajemen Semen Padang berharap dukungan dari walikota se-Sumbar untuk tetap menjadikan Semen Padang sebagai "Tuan Rumah di Negeri Sendiri" di tengah gempuran produsen semen, bahkan asing yang mulai masuk ke Sumbar," kata Asri Mukhtar.
Ia menyampaikan bahwa Semen Padang dengan pemerintah daerah sudah melakukan program sinergi dan kalaborasi berupa program penanaman pohon kaliandara dengan memberdayakan masayarakat untuk menanamnya. Apalagi, pohon kaliandra dapat dimanfaatkan untuk wood pellet atau bahan bakar alternatif yang dapat mensubsitusi bahan bakar batubara.
"Kalori yang dihasilkan kaliandra ini cukup tinggi. Dan, ini bisa menjadi program unggulan untuk konservasi energi. Di samping mendapatkan energi, kita juga bisa mendapatkan carbon trade. Nilainya cukup besar. Bahkan, ada suatu daerah yang menjadikan carbon trade ini sebagai pemasukan sekitar Rp19 miliar setahun untuk mendukung industri," ujarnya.
Selain program penanaman pohon kaliandra, juga ada program untuk lingkungan, yaitu Nabuang Sarok yang terus gencar disosialisasikan Semen Padang kepada masyarakat. Dan, program ini bertujuan untuk mengubah budaya masyarakat dari membuang sampah secara tidak teratur, dapat diatur dan dipilah dengan baik untuk bisa digunakan pada hal yang produktif.
"Sampah itu sebenarnya kalau di-recycle, tidak ada yang terbuang. Alhamdulillah, kita mencobanya melalui aplikasi Nabuang Sarok. Di mana, sampah yang dipilah masyarakat kami tampung melalui aplikasi Nabuang Sarok dan kami berikan poin yang bisa ditukar dengan berbagai item reward. Kemudian, sampah yang terpilah itu juga akan kami manfaatkan untuk mensubsitusi bahan bakar batubara," bebernya.
Sementara itu, Walikota Solok Zul Elfian, mengaku bangga bisa bekerja sama dengan Semen Padang dalam pembangunan daerah, karena Semen Padang sebagai perusahaan semen kebanggaan masyarakat Sumbar, merupakan perusahaan semen yang selalu mengedepankan mutu dan kekuatan, serta diakui oleh dunia internasional.
"Alhamdulillah, kami senang diajak kerjasama oleh Semen Padang. Bahkan sebelumnya, kami juga telah bekerja sama dalam pengelolaan sampah di Kota Solok melalui aplikasi Nabuang Sarok Semen Padang. Dan, selama ini Kota Solok juga diperhatikan Semen Padang melalui berbagai program CSR-nya," kata Zul Elfian.
Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyudin juga mengaku senang bisa bekerjasama dengan Semen Padang dalam pembangunan daerah. "Kita semua senang bisa bekerja sama dengan Semen Padang yang merupakan bagian dari kita masyarakat Sumbar, dan Pariaman khususnya. Apa saja pembangunan di Kota Pariaman, Semen Padang bagian dari kita. Karena produk Semen Padang adalah semen kokoh, kuat, dan go internasional," katanya.
Walikota Sawahlunto Deri Asta mengatakan, sejarah Semen Padang tidak dapat dipisahkan dengan Sawahlunto. Semen Padang yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara ini, bagian dari revolusi industri. Revolusi industri di Eropa tahun 1800-an, membuat mesin-mesin uap dan mesin-mesin uap tersebut prakteknya di Sumbar, termasuk di Sawahlunto.
Makanya, sebut Deri, kenapa tambang batubara Ombilin di Sawahlunto ditetapkan sebagai warisan dunia, karena nilainya luar biasa dan menjadi tempat prakteknya mesin-mesin uap. Dan, kenapa sejarah Semen Padang tidak dapat dipisahkan dengan Sawahlunto, kerena batubara di Ombilin merupakan satu-satunya sumber energi dalam memproduksi semen yang diproduksi Semen Padang.
"Makanya, dengan umur yang lebih dari 1 abad dan pengalaman yang panjang, tentu kami yakin dan percaya bahwa mutu Semen Padang jauh lebih baik dari semen merek lain. Untuk itu, kami bersama-sama walikota di Sumbar lainnya, siap mendukung Semen Padang, termasuk untuk bersinergi dan berkolaborasi berbagai program yang hasilnya tentu akan semakin maksimal," katanya.
Terkait masalah penanganan sampah yang juga bisa dikolaborasikan dengan Semen Padang melalui Nabuang Sarok, Deri menyebut Sawahlunto memang kota kecil dengan jumlah sampah sekitar 21 ton perhari. Melalui program Nabuang Sarok ini, tentu sampah di Sawahlunto bisa dikelola dengan baik. Minimal, dapat meminimalisir jumlah sampah ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah.
"Kami setuju sekali sampah yang dipilah bisa menjadi energi yang dimanfaatkan Semen Padang, termasuk soal penanaman kaliandra yang bisa dijadikan wood pellet. Karena, kaliandra ini juga sejalan dengan regulasi sekarang, keterpakaian bahan bakar terbarukan sekitar 5-10 persen. Tentunya kalau ada peluang ini, Kota Sawahlunto akan siapkan lahan untuk kebun energi yang bisa memproduksi bahan bakar terbarukan untuk Semen Padang," ujarnya.
Pj Walikota Payakumbuh Rida Ananda juga mengaku senang dengan adanya kerjasama ini, karena memang sangat dibutuhkan dalam membangun Payakumbuh, terutama UMKM, khususnya Rendang. Saat ini, kata dia, Rendang Payakumbuh sudah go internasional. Dan, ia berharap dukungan dari Semen Padang. "Kami siap untuk berkolaborasi bersama-sama dengan Semen Padang, bagaimana membangun UMKM di Payakumbuh semakin besar. Terima kasih kepada Semem Padang yang telah menginisiasi kerjasama ini, dan mudah-mudahan terus berlanjut," ujarnya.
Walikota Bukittinggi yang diwakili Asisten II, Ismanhadi sangat mengapresiasi penandatanganan kerja sama dalam pembangunan daerah ini. Karena, merupakan suatu yang luar biasa. Bahkan, kontribusi Semen Padang sudah banyak dirasakan oleh masyarakat Bukittinggi. Terutama saat kebakaran Pasar Ateh.
"Saat terjadinya kebakaran Pasar Ateh, Semen Padang hadir dengan memberikan bantuan sebesar Rp500 juta untuk membangum petak kios penampungan bagi para pedagang. Terima kasih Semen Padang atas kontribusinya. Semen Padang luar biasa, Semen Padang adalah aset kita, begitu juga dengan club sepakbolanya. Walikota kami salah satu fans berat Semen Padang FC," katanya.
Semen Padang, lanjutnya, merupakan perusahaan semen kebangaan masyarakat Sumbar yang kualitasnya dikenal sebagai mutu dan kekuatan. Bahkan, Semen Padang ini menjadi tonggak sejarah berdirinya industrial di Indonesia. Dan itu, dibuktikan dengan banyaknya bangunan-bangunan monumental yang ada di Indonesia dibangun pakai semen dari Semen Padang. Saat ini, banyak bangunan tersebut masih beridir kokoh dan kuat.
"Lebih monumental lagi, adalah Jam Gadang Bukittinggi yang dibangun pakai semen dari Semen Padang. Makanya, kami di Bukittinggi juga komitmen mendukung keberadaan Semen Padang. Semen Padang ini harus kita jaga eksistensinya di tengah banyaknya semen merek lain," ujarnya.
Walikota Padang Panjang diwakili Sekda, Soni Budaya Putra, menyampaikan kerja sama pembangunan daerah dengan Semen Padang ini sangat bermanfaat buat Padang Panjang yang merupakan kota terkecil di Sumbar dan masuk 5 kota terkecil di Indonesia. "Kami hanya 23 km persegi dengan area yang bisa dihuni sepertiga. Dan, kami sangat membuka diri dan mengapresiasi kerjasama ini," katanya.
"Kami saat ini terkendala dalam pengelolahan sampah. Kami punya 1 TPA, tapi dalam 2 tahun terakhir ini, kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan, sudah harus ada lokasi baru. Makanya, kami sambut baik sinergi ini. Dan, mudah-mudahan kita dengan Semen Padang bisa berkolaborasi untuk itu. Termasuk dengan aplikasi Nabuang Sarok yang bisa meminimalisir jumlah timbunan sampah ke TPA. Kami akan manfaatkan aplikasi Nabuang Sarok Semen Padang ini," imbuhnya.
Walikota Padang diwakili Sekda Padang Andree Algamar menilai, kerjasama dalam pembangunan daerah ini akan menguntungkan banyak pihak. Tidak hanya Pemko Padang dan Semen Padang, tapi juga masyarakat. Seperti CSR dan program Nabuang Sarok milik Semen Padang ini contohnya.
"Nabuang Sarok ini bermanfaat untuk mengurangi jumlah timbunan sampah ke TPA. Apalagi, Kota Padang dalam sehari memproduksi sampah 500 ton. APBD Rp40 miliar habis dalam 1 tahun untuk mengelola sampah. Makanya, tinggal bagaimana kita mendorong masyarakat untuk melakukan pemilahan sebelum sampah dibuang. Dan sampah dipilah bisa ditabungkan di Nabuang Sarok," katanya.
Terakhir, Kabag Kerjasama Pemprov Sumbar Zaki yang hadir mewakili Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, mengapresiasi kerja sama dalam pembangunan daerah ini. Bahkan selain walikota dan bupati di Sumbar, Pemprov Sumbar sebelumnya juga melakukan banyak kesepakatan kerja sama dengan Semen Padang dalam banyak hal.
"Makanya, kami di Pemprov Sumbar sangat mendukung sekali kerjasama ini. Kami ingin bagaimana Semem Padang bisa hadir di rumah sendiri," pungkas Zaki.
Sebelumnya, pada 26 September 2022, PT Semen Padang juga sudah melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dengan 11 Bupati di Sumbar dalam rangka mempercepat pembangunan daerah, pelestarian lingkungan hidup dan pengembangan sosial budaya.
Bupati yang hadir pada kesempatan itu masing-masing Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Bupati Tanah Datar Eka Putra, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, Bupati Solok Selatan Khairunas, Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar, Bupati Kepulauan Mentawai Martinus Dahlan. Kemudian, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Bupati Pasaman Benny Utama, Bupati Pasaman Barat yang diwakili Wakil Bupati Risnawanto, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo dan Bupati Agam yang diwakili Sekda Edi Busti. Penandatanganan MoU dilakukan Direktur Utama Semen Padang Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa dan 11 Bupati atau yang mewakili di Wisma Indarung Semen Padang. (*)