PADANG - Tim inovasi PT Semen Padang pada Jumat, 7 Desember 2018 akan berangkat ke Dubai, Uni Emirat Arab untuk bertarung menjadi yang terbaik dalam melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan, proses, lingkungan, maupun ekonomi yang diadakan Asia Pacific Quality Organization Inc (APQO).
APQO adalah organisasi otonom, non-politik, nirlaba, ilmiah dan teknis di wilayah Asia Pasifik yang ditetapkan Dewan Inti. Asia Pasifik termasuk negara-negara di Asia dan yang terletak di dekat Lingkar Pasifik. Organisasi yang berusia lebih dari 30 tahun berisikan negara-negara seperti Australia, Kanada, Chili, Cina, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Meksiko, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Peru, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan Vietnam.
Tim ini inovasi Semen Padang yang berangkat beranggotakan enam orang terdiri dari Hendrio (pendamping), dan lima anggota tim, yakni Haryanto, Beni Aldi Sakti, Ferdi Niko, Indra Nasrun, dan Agus Rianto.
Inovasi yang dibawa untuk ajang berkompetisi di ajang internasional itu merupakan hasil dari modifikasi Forklif (truk industri bertenaga yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material jarak pendek) dengan menambahkan alat yang mereka sebut Life Blade di atas dua pengait seperti garpu yang ada di Forklif tersebut.
Dengan Life Blade yang berbentuk sendok dan diataskan diatas dua mata "garpu" Forklif maka kerugian yang selama ini disebabkan karena kerusakan akibat ujung dari "garpu" yang merobek (merusak,red) kertas krep saat proses bongkar muat di pengepakan semen dapat dihindari bahkan di klaim 100 tidak ada kerusakan lagi karena inovasi tersebut.
"Inovasi ini berangkat dari pemikiran bagaimana kerusakan saat proses angkut barang, terutama untuk pengangkutan meterial gulungan kertas yang memiliki berat ratusan kilo sebagai bahan untuk pengepakan semen sebelum dipasarkan dapat di atasi, sehingga efisiensi biaya juga dapat dilakukan, walaupun alat ini terlihat sederhana," kata salah seorang anggota tim Inovasi, Haryanto.
Alat ini memang berkaitan dengan bagaimana meminimalisir bahkan menghilangkan kerusakan dalam hal proses bongkar muat, sehingga kertas kraf dapat dipakai dengan maksimal semua gulungannya.
Sebelum ada Life Blade tersebut dijelaskan tim inovasi tersebut, setiap kali menerima barang dari pelabuhan Teluk Bayur dan dibongkar di pabrik Indarung, pasti ada gulungan kertas yang rata-rata memiliki berat 850 kilo setaip gulungan mengalami kerusakan.
"Nah saat ingin mencetaknya menjadi pembungkus semen, kita harus mencari sampai dimana rusaknya, setelah dipastikan tidak ada yang rusak baru bisa di proses. Dan berapa banyak sebenarnya kertas yang terbuang karena hal itu, sebab itu dengan alat ini hal tersebut dapat dihilangkan," tegas tim tersebut.
Inovasi yang dilakukan lima orang itu juga telag digunakan secara rutin di pabrik PT Semen Padang sejak satu tahun terakhir, setelah selesai dikembangkan oleh tim tersebut pada Desember 2017.
Dari hasil penggunaan alat yang dibuat seharga Rp7 Juta itu, saat ini PT Semen Padang terutama dari Departemen Produksi dapat menghemat minimal Rp90 juta setiap bulan.
"Hal ini karena tidak ada lagi kertas yang terbuang, selain itu biaya-biaya lainnya seperti biaya angkut, efektifitas kerja, hingga keamanan menunjukan kearah positif," jelas Haryanto.
Sebelum berjuang untuk meraih hasil tersebut di Dubai, inovasi ini juga sebelumnya telah meraih penghargaan seperti menjadi yang terbaik dalam Semen Padang Inovasi Award 2017 dengan predikat Gold, dan tingkat nasional dalam Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional (TKMPN) 2017 dengan predikat Platinum.
Dilepas Manajemen
Sebelum kebarangkatan tim inovasi tersebut, Dirut PT Semen Padang Yosviandri secara resmi melepas ke enam orang karyawan itu, usai mereka melakukan presentasi hasil inovasinya di Ruang Rapat Lantai III Kantor Pusat PT Semen Padang.
Selain Yosviandri, turut hadir dalam pelepasan tersebut yakni Direktur Operasional Firdaus, Kepala Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi Juke Ismara, Kabiro Komunikasi & Umum, Nur Anita Rahmawati, Kabiro TPM dan Inovasi Feri Sarvino, dan Staf Komunikasi Hardi Andri.
Dalam sambutannya Yosviandri menekankan kepada tim inovasi yang akan berangkat tersebut untuk menyiapkan bahan presentasi dan juga pendukung lainnya dengan semaksimal mungkin karena mereka tidak hanya membawa nama PT Semen Padang, PT Semen Indonesia, ataupun Sumatera Barat, namun mereka membawa nama Indonesia di kancah internasional.
"Inovasi ini semoga dapat meraih hasil terbaik di ajang tersebut, saya berpesan agar tim berusaha semaksimal mungkin dan menjaga nama baik perusahaan, tidak hanya itu mereka juga bawa nama Indonesia," kata Yosviandri.
Apapun hasilnya tetaplah melakukan inovasi, sebab banyak inovasi yang dihasilkan maka kualitas tentu juga akan meningkat. "Kalah menang nanti itu biasa, yang jelas lakukan hal terbaik dan terus merinovasi untuk kemajuan," tegasnya.
"Saya bangga, dalam kondisi perusahaan yang selalu dalam cobaan, karyawan mau melakukan inovasi, dan berharap hal ini menular pada karyawan lain, dan inovasi yang mereka pakai dapat digunakan di perusahaan ini. Nanti hal tersebut akan menjadi kebanggan tersendiri bagi yang melakukan inovasi itu," jelasnya.
Intinya, kata Yosviandri, ia berharap agar inovasi dapat terus dilakukan untuk efisiensi dan efektifitas perusahaan, sebab belajar dari beberapa ajang internasional inovasi dari karyawan PT Semen Padang cukup diperhitungkan. (*)