PADANG, 12/12/2018 - Tim Lift Blade yang mewakili PT Semen Padang di ajang Asia Pacific Quality Organization (APQO) International Conference yang ke-24 di Abu Dhabi pada 10 - 12 Desember 2018, sukses meraih prestasi tertinggi pada ajang bergengsi tersebut, dengan menyabet 3 Star.
Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih tim inovasi Semen Padang tersebut. "Kami dari manajemen sangat bangga atas prestasi tinggi ini, semoga menginspirasi para mahasiswa, pelaku-pelaku usaha, dan juga masyarakat luas," kata Yosviandri.
Dia menyatakan, PT Semen Padang sangat mendorong upaya-upaya untuk melahirkan inovasi di perusahaan selama ini. "Banyak sekali prestasi yang telah diraih perusahaan ini, baik di dalam maupun di luar negeri," kata Yosviandri yang didampingi Direktur Operasional, Firdaus, dan Direktur Keuangan, Tri Hartono Rianto.
APQO adalah organisasi otonom, non-politik, nirlaba, ilmiah dan teknis di wilayah Asia Pasifik yang ditetapkan Dewan Inti. Asia Pasifik termasuk negara-negara di Asia dan yang terletak di dekat Lingkar Pasifik. Organisasi yang berusia lebih dari 30 tahun berisikan negara-negara seperti Australia, Kanada, Chili, Cina, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Meksiko, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Peru, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan Vietnam. Ajang ini diikuti oleh 29 tim dari 6 negara yakni, Indonesia, Singapore, Malaysia, UEA, Srilanka, dan India. Dari Indonesia juga berpartisipasi, PT. Pertamina, PT. Pelindo II, PT. Pupuk Kaltim, PT. Krakatau Tirta Industrial.
Menurut Dirut Semen Padang, keberhasilan yang diraih PT Semen Padang ini bisa memicu gairah berinovasi di sekolah, perguruan tinggi dan masyarakat Sumbar.
Tim Semen Padang yang berangkat ke Abu Dhabi itu beranggotakan, Hendrio Harmel dari staf AFR dan Evaluasi Proses, Heriyanto dari staf AFR dan Evaluasi Proses, Beni Aldi Sakti, Indra Nasrun, Ferdi Niko dari Biro Persediaan, dan Agus Rianto dari Biro Pengadaan Jasa.
Dalam ajang ini, Inovasi yang dibawa merupakan hasil dari modifikasi Forklif (truk industri bertenaga yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material jarak pendek) dengan menambahkan alat yang
mereka sebut Lift Blade di atas dua pengait seperti garpu yang ada di Forklif tersebut.
Dengan Lift Blade yang berbentuk sendok dan diletakkan di atas dua mata "garpu" Forklif maka kerugian yang selama ini disebabkan karena kerusakan akibat ujung dari "garpu" yang merobek (merusak,red) kertas krep saat proses bongkar muat di pengepakan semen dapat dihindari bahkan di klaim 100 persen tidak ada kerusakan lagi karena inovasi tersebut.
"Inovasi ini berangkat dari pemikiran bagaimana kerusakan saat proses angkut barang, terutama untuk pengangkutan meterial gulungan kertas yang memiliki berat ratusan kilo sebagai bahan untuk pengepakan semen sebelum dipasarkan dapat di atasi, sehingga efisiensi biaya juga dapat dilakukan, walaupun alat ini terlihat sederhana," kata salah seorang anggota tim Inovasi, Heriyanto.
Alat ini memang berkaitan dengan bagaimana meminimalisir bahkan menghilangkan kerusakan dalam hal proses bongkar muat, sehingga kertas kraf dapat dipakai dengan maksimal semua gulungannya.
Sebelum ada Lift Blade tersebut dijelaskan tim inovasi tersebut, setiap kali menerima barang dari pelabuhan Teluk Bayur dan dibongkar di pabrik Indarung, pasti ada gulungan kertas yang rata-rata memiliki berat 850 kilo setaip gulungan mengalami kerusakan.
"Nah saat ingin mencetaknya menjadi pembungkus semen, kita harus mencari sampai dimana rusaknya, setelah dipastikan tidak ada yang rusak baru bisa di proses. Dan berapa banyak sebenarnya kertas yang terbuang karena hal itu, sebab itu dengan alat ini hal tersebut dapat dihilangkan," kata Heriyanto.
Inovasi yang dilakukan lima orang itu juga telah digunakan secara rutin di pabrik PT Semen Padang sejak satu tahun terakhir, setelah selesai dikembangkan oleh tim tersebut pada Desember 2017.
Dari hasil penggunaan alat yang dibuat seharga Rp7 Juta itu, saat ini PT Semen Padang dapat menghemat
minimal Rp90 juta setiap bulan.
"Hal ini karena tidak ada lagi kertas yang terbuang, selain itu biaya-biaya lainnya seperti biaya angkut, efektifitas kerja, hingga keamanan menunjukan kearah positif," jelas Heriyanto.
Sebelum berjuang untuk meraih hasil tersebut di Abu Dhabi, inovasi ini juga sebelumnya telah meraih penghargaan seperti menjadi yang terbaik dalam Semen Padang Inovasi Award 2017 dengan predikat Gold, dan tingkat nasional dalam Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional (TKMPN) 2017 dengan predikat Platinum.
Pada Oktober 2018 lalu, tim inovasi PT Semen Padang juga sukses meraih predikat gold pada ajang International Convention On Quality Control Circles (ICQCC) di Singapura, 22-25 Oktober 2018. Dua tim yang berhasil mengharumkan nama perusahaan pertama di Asia Tenggara ini yakni Tim Profesor dan Tim Priority. Tim Profesor berhasil meraih predikat gold dengan judul inovasi Pengurangan Biaya Pelumas di PT Semen Padang dengan Metode Pengecekan Pelumas Baru. Sedangkan Tim Priority mengangkat judul Optimalisasi Pemeliharaan dengan Menyusun MPI (Maintenance Priority Index).
Semangat melakukan improvement dan inovasi di PT Semen Padang tidak pernah surut. Guna mewadahi hal itu, PT Semen Padang dan PT Semen Indonesia (Persero), Tbk, mewadahi hal tersebut. Di Semen Padang dua kali dalam setahun digelar Semen Padang Improvement Event (SPIE). Bagi yang meraih prestasi diikutkan pada ajang kompetisi inovasi di group Semen Indonesia, yakni Semen Indonesia Award On Innovation (SMI-AI) yang dilaksanakan sekali setahun. Tak hanya itu, para inovator PT Semen Padang yang berprestasi selain diikutkan pada ajang-ajang nasional, juga dikirim berkompetisi di tingkat internasional. (*)