24 September 2019 • Berita


1000-an Jamaah Salat Istisqo di Semen Padang, Khatib Minta Umat Perbanyak Minta Ampun pada Allah

 1056 Kali dilihat


PADANG (25/9/2019) - Sekitar 1000-an jamaah mengikuti Salat Istisqo yang dilaksanakan di Plaza Kantor Pusat PT Semen Padang, Rabu (25/9/2019) pagi, untuk memohon Allah menurunkan hujan, menyusul  bencana kekeringan yang menimpa Kota Padang dan daerah lainnya di Sumbar. Salat dengan Imam dan Khatib Ustadz Muhammad Ridha Nur, Lc. MA itu berjalan lancar. 

Dalam khutbahnya berjudul "Menggapai Kasih Sayang Allah", ustadz kelahiran Bangkinang 24 juli 1970 itu mengatakan pada zaman Imam Nawawi, terjadi kemarau panjang. Imam Nawawi oleh masyarakat, diminta menjadi Imam Salat Istisqa. 

Kemudian Imam Nawawi mengajukan empat syarat, yaitu mengembalikan hak-hak orang yang terzalimi, minta ampun kepada Allah, Berpuasa tiga hari dan bersedekah. 

Pelajaran yang bisa diambil dari empat syarat itu, sebut Ustadz Ridha, adalah rahmat dan kasih sayang Allah SWT kepada HambaNya berbanding lurus dengan ketaatan kesalehan seseorang. 

Untuk mendapatkan rahmat dan kasih sayang tersebut, minta ampun kepada Allah atau taubat, adalah syarat utama untuk mendapat kasih sayang Allah. 

Taubat dapat dilakukan dengan cara mengembalikan hak-hak orang terzalimi, karena doa orang teraniaya mustajab.

Dalam hadist dikatakan bahwa pertolonggan Allah SWT akan datang disebabkan doa orang-oraang miskin dan orang-orang dhu’afa. Kemudian, perbanyak istighfar sebagaimana yang diperintahkan Nabi Nuh kepada seluruh umatnya.

Kemudian pelajaran lainnya terkait doa orang puasa mustajab, Pengurus MUI Sumbar itu menyebutkan dalam Hadist dikatakan ada tiga doa yang tidak tertolak, diantranya doa orang berpuasa sampai berbuka. 

Lalu terkait membiasakan bersedekah, Ustadz Ridha menyebut bahwa bersedekan bisa memamdamkan api yang membara sebagaimana dalam Hadist Rasulullah. 

Alumni Islam Madinah tahun 1997 itu menjelaskan bahwa bersedekah, adalah karekter yang positif karena suka memberi, dan Allah sangat senang dengan HambaNya yang suka berbagi dan bersedekah. Membudayakan bersedekah itu artinya mengetuk pintu langit. Kemudian, Allah turunkan hujan. 

"Untuk itu pada pagi yang mulia ini, mari kita bermunajat kepada Allah dan kita bersihkan hati dan jiwa kita dari noda-noda dosa, maksiat dan kesyirikan yang menghambatnya turunya Rahmat Allah. Kita tundukkan hati kita agar Allah menurunkan hujan dan rahmatNya dinegeri yang mulia ini," ujar Ketua IKADI Kota Padang itu.

Shalat Istisqo itu diikuti karyawan Semen Padang Group, siswa SD, SMP, SMA/SMK, Guru dan Pengurus Yayasan Igasar Semen Padang. Tampak juga Direktur Produksi PT Semen Padang Firdaus, Direktur Keuangan, Tubagus Muhammad Dharury, dan jajaran staf pimpinan Semen Padang.

Direktur Produksi PT Semen Padang Firdaus menjelaskan, Salat Istisqo itu diprakarsai PT Semen Padang untuk bermunajat kepada Allah  Swt agar menurunkan hujan.  "Saat ini sebagian daerah di Kota Padang sudah mengalami kekeringan akibat kemarau berkepanjangan, termasuk Kecamatan Lubuk Kilangan yang merupakan bagian dari lingkungan perusahaan," kata  Firdaus, yang didampingi, Direktur Keuangan, Tubagus Muhammad Dharury, dan  Ka.Unit Humas & Kesekretariatan Nur Anita Rahmawati usai salat. 

Firdaus mengungkapkan, di Lubuk Kilangan ada empat kelurahan yang terdampak kekeringan, yaitu Batu Gadang, Padang Besi, Baringin dan Tarantang. PT Semen Padang  sudah mendistribusikan air bersih untuk masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih.  

"Alhamdulillah tadi malam sempat hujan, dan diharapkan beberapa hari ke depan curah hujan semakin banyak, supaya sawah masyarakat yang mengalami kekeringan akibat kemarau, juga bisa dialiri air. 

Kemudian di samping itu, dampak kabut akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera juga bisa hilang, karena kabut asap ini bisa menyebabkan ISPA," ujarnya. 

Selain masyarakat kesulitan air bersih, Firdaus juga menuturkan bahwa kemarau tersebut juga membuat sungai Lubuk Peraku Padang sebagai sumber air untuk operasional perusahaan juga mengalami kekeringan. 

"Tidak hanya perusahaan, kekeringan Sungai Lubuk Peraku itu juga menyebabkan sawah masyarakat ikut terdampak, karena sebagian besar pasokan air untuk sawah masyarakat berasal dari Sungai Lubuk Peraku," bebernya. 

Sebelumnya, Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, Salat Istisqa ini dilakukan sebagai bentuk inisiatif Semen Padang dalam rangka memanjatkan doa kepada Allah agar diturunkan hujan, apalagi musim kemarau itu juga mengakibatkan kabut asap yang semakin tebal akibat karhutla yang terjadi di beberapa beberapa provinsi pulau Sumatera, telah sampai ke Sumbar. 

Krisis air bersih ini membuat perusahaan melakukan efesiensi air dan sejumlah upaya untuk mencegah kebocoran air di sekitar Semen Padang," katanya.(*)


Nama Lengkap *

Alamat/Kota

Email *

Komentar *  

Berita Lainnya

26 Apr 2018 • Siaran Pers

Libatkan 6000 Partisipan, Semen Padang Gelar Simulasi Bencana

Selengkapnya

08 Okt 2018 • Berita

Semen Padang Sabet Penghargaaan TOP CSR 2018

Selengkapnya

10 Nov 2020 • Berita

Semen Padang Minta Hasil Social Mapping Jadi Rujukan Forum Nagari Susun Program Kerja 2021

Selengkapnya

02 Nov 2022 • Siaran Pers

Tekan Angka Stunting di Ring 1 Perusahaan, Semen Padang Serahkan 41 Paket Bantuan Makanan Tambahan untuk Baduta

Selengkapnya