25 Juni 2021 • Berita
Hadapi Tantangan Keluarga di Masa Pandemi, FKIK Semen Padang Gelar Webinar
472 Kali dilihat
PADANG (24/6/2021) – Guna memberikan dukungan kepada orangtua dalam menghadapi berbagai tantangan di masa pandemi Covid-19, Forum Komunikasi Istri Karyawan (FKIK) Semen Padang menggelar web seminar (webinar) parenting pada Selasa (22/6/2021).
Webinar dengan tema "A Home Team Solusi Menghadapi Tantangan Keluarga di Masa Pandemi" itu dibuka Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury, dan diikuti ratusan anggota FKIK Semen Padang. Tampil sebagai narasumber, Founder Ibu Profesional dan Founder Jarimatika Septi Peni Wulandani dan Inisiator Ibu Profesional Dodik Maryanto.
Tubagus dalam sambutannya berharap agar webinar ini, dapat menekan angka penyebaran Covid-19, karena pandemi Covid-19 belum berakhir yang dibarengi dengan meningkatnya tren kasus positif Covid-19 di Sumbar. Bahkan dampak dari pandemi tersebut, juga membuat semua pergerakan dan mobilisasi di batasi demi menekan angka penyebaran virus tersebut.
"Jadi, hal ini juga lah yang melatarbelakangi adanya Work From Home (WFH), sekolah daring/online serta aktifitas lainnya, di mana semua aktifitas pelaksanaannya diarahkan secara virtual/ daring/online. Dan tentunya, hal ini menjadi tantangan tersendiri karena semua kegiatan berpusat di rumah, sehingga diperlukan juga kerjasama semua anggota keluarga agar suasana di rumah lebih nyaman," kata Tubagus.
Di PT Semen Padang, sebut Tubagus, upaya-upaya pencegahan Covid-19 terus dilakukan. Baik dalam hal sosialisasi, penerapan aturan prokes di lingkungan kerja, maupun penyediaan sarana dan prasarana. "Kita di PT Semen Padang ibarat lari, perjuangan melawan covid ini adalah lari marathon," ujarnya. "Kemudian juga membutuhkan kesabaran, ketekunan dan konsistensi dalam menerapkan prokes. Sedikit lengah, maka bisa-bisa kecolongan. Untuk itu, mari manfaatkan webinar yang digelar FKIK Semen Padang ini dengan semaksimal mungkin, dan mari tetap disiplin prokes guna melindungi diri kita dan orang lain," imbuh Tubagus.
Dewan Penasehat FKIK Semen Padang, Ny. Yosviandri dalam sambutannya mengatakan, peristiwa Covid-19 yang menjadi pandemi hampir di seluruh dunia ini menunjukkan semakin pentingnya peranan keluarga dalam mengasuh, merawat dan mendidik anak.
Semua aktivitas keluarga, dilakukan di rumah, mulai dari anak belajar di rumah dan bekerja work from home bagi sebagian orangtua. Hal ini tentunya, menjadi tantangan tersendiri di keluarga. Salah satunya, membuat peran ibu kian bertambah, dan mau tak mau, perlu adanya kerjasama diantara ayah dan ibu di rumah, sehingga akan tercipta bonding dan suasana yang harmonis dan serasi, yang akan membangkitkan motivasi, dalam menghadapi krisis pandemi, yang belum jelas kapan berakhirnya.
"Untuk itu melalui webinar ini, mari bangun tim keluarga, sesuai dengan standar masing-masing keluarga, versi terbaik kita. Tidak ada orangtua yang sempurna, namun ketika orangtua sadar bahwa dirinya tidak sempurna dan mau belajar, maka disitulah ia menjadi sempurna. Semoga apa yang menjadi tujuan di dalam webinar ini, dapat tercapai dan dapat menambah wawasan kita dalam pengasuhan anak," katanya.
Pada kesempatan itu, Risna pun mengimbau kepada ibu-ibu anggota FKIK Semen Padang untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. "Semoga kita mampu bertahan menghadapi segala tantangan di masa pandemi ini, dan kita dapat beraktivitas normal tanpa ada rasa khawatir," ujarnya.
Ketua Umum FKIK Semen Padang Ny. Ampri Satyawan dalam laporannya mengatakan, webinar ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan dukungan kepada orangtua, khususnya kepada ibu yang memiliki peran yang sangat esensial dalam dinamika keluarga untuk dapat terus bersemangat mendampingi keluarga tercinta, meski dihadapkan dengan berbagai tantangan selama masa pandemi Covid-19 yang belum tentu kapan akan berakhir.
"Situasi pandemi adalah situasi yang tidak diinginkan semua orang. Tidak lantas kita menyalahkan takdir yang telah ditetapkan Allah SWT. Namun sebagai orangtua yang bijak, kita dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian. Saya berharap, webinar ini dapat menambah wawasan kita untuk semakin bijak, termasuk dalam membangun keluarga sebagai sebuah tim," katanya.
Founder Ibu Profesional dan Founder Jarimatika Septi Peni Wulandani dalam materi webinar yang disampaikannya, mengupas soal tantangan orangtua di masa pandemi. Kata dia, di masa pandemi ini, semua orang terhenyak mengalami perubahan yang begitu cepat.
"Kondisi pandemi ini tantangan semua orang, terutama orangtua, seperti ibu yang mendadak harus jadi guru sekolah dan ayah menjadi kepala sekolah. Semuanya harus berada di rumah, dan semuanya harus di mulai dari dalam rumah, di samping harus terbiasa pakai masker," kata Septi.
Kondisi seperti ini, lanjutnya, sudah berlangsung hampir 2 tahun lamanya dan tentunya, semua orang harus siap dalam perubahan yang begitu cepat ini. Orangtua tidak hanya sebagai guru dan kepala sekolah, tapi dalam kondisi seperti ini, orangtua juga harus bisa menjadi teman belajar bagi anak-anaknya.
"Namun sayangnya, inilah yang selama ini tidak pernah disiapkan dengan sunguh-sungguh oleh para orangtua, sehingga dalam kondisi pandemi saat ini, para orangtua resah ketika pendidikan sekolah dikembalikan ke rumah. Bahkan, sebanyak 85 persen orangtua stress dan tidak senang dengan kondisi sekolah dikembalikan ke rumah. Namun begitu, ini harus jadi tantangan para orangtua," ujarnya.
Hampir dua tahun pandemi berlangsung, Septi pun mengingatkan agar semuanya, terutama orangtua untuk menyadari bahwa dunia sudah berubah, karena waktu yang hampir dua tahun tersebut, adalah pengorbanan dan pengalaman yang mahal sekali. Untuk itu, saatnya untuk terus bergerak dan jangan selalu menjadi penonton yang hanya bisa bersorak.
"Mari ubah masalah ini menjadi tantangan. Bagi orangtua terpilih yang mendadak menjadi guru, mari jadikan masalah ini sebagai tantangan yang menarik. Jangan stres dan jadilah orangtua yang percaya diri, karena pendidikan itu memerdekakan, bukan justru memenjarakan," katanya.
"Pendidikan itu bukan mengajar, pendidikan itu sejatinya adalah "teladan". Orangtua tidak harus serba tahu untuk menjadi guru, tetapi cukup mau membersamai anak-anak untuk belajar bersama, tumbuh bersama, sehingga anak-anak menjadi cinta belajar dan bernalar," tambah Septi.
Inisiator Ibu Profesional Dodik Maryanto dalam materinya, menyampaikan soal cara membangun home team keluarga. Kata dia, untuk membangun home team keluarga, harus menentukan indikator sukses dengan melihat perkembangan keluarga dari tahun ke tahun. "Jangan mengukur sukses keluarga kita dengan indikator sukses keluarga orang lain," kata Dodik.
Untuk membangun home team keluarga yang baik, Dodik pun juga membeberkan tiga matranya. Pertama, main bersama, karena manusia itu pada dasarnya adalah makhluk hidup yang senang bermain. Kedua, ngobrol bersama.
Kata Dodik, ngobrol bersama membuat saling memahami anggota keluarga dengan baik. "Kemudian matra ketiga, adalah beraktivitas bersama," pungkas Dodik.(*)