07 November 2019 • Berita


Leader Cafe Semen Padang Angkat Kisah Hidup Tubagus M Dharury

 2027 Kali dilihat


PADANG (19/11/2019) - Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury, bukan sosok baru di industri persemenan Indonesia. Sebelum menjabat sebagai direktur perusahaan semen pertama di Asia Tenggara ini, Pak Tu-begitu ia akrab dipanggil-menjabat sebagai GM Internal Audit Group PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Pada Selasa, 19 November 2019 pagi di Wisma Indarung, kehidupan Pak Tu sedari kecil hingga menjadi seorang leader keuangan di perusahaan semen, diungkap melalui program Leader Cafe. Dihadiri Dirut Yosviandri dan Direktur Operasional Firdaus, Leader Cafe dengan tema 'Leading In Balance' itu, juga dihadiri sejumlah staf pimpinan Eselon I hingga IV.

Menariknya, Leader Cafe ke-30 bagi semen Indonesia Group itu, juga disaksikan secara live oleh karyawan/karyawati Semen Indonesia Group di lima lokasi melalui sambungan teleconference. Yaitu di PT Semen Gresik, Jakarta South Quarter, Ruang Rapat Lantai IV PT Semen Indonesia, Tuban, Rembang dan PT Semen Tonasa.

Dalam Leader Cafe yang dipandu Handayani Josep sebagai host, juga disampaikan pandangan pribadi dari teman, kolega terhadap sosok  Pak Tu yang disaksikan melalui video, termasuk pandangan dari mantan Direktur Keuangan PT Semen Padang Epriliono Budi, dan mantan Dirut PT Semen Gresik (Persero), Tbk, Satrio.

Menurut Epriliono Budi, Tubagus Muhammad Dharury merupakan orang yang bertanggung jawab, punya kompetensi yang bagus dan tangguh, serta tidak mudak putus asa. "Tubagus itu orangnya amanah, tidak mudah menyerah," katanya. 

"Tubagus sosok orang yang mau belajar, berkembang dan berintegritas tinggi," sambung Satrio.

Tidak hanya bagi mantan atasannya di Semen Gresik, di mata keluarga, terutama sang istri, Nihami, pun menilai bahwa Pak Tu merupakan sosok yang tidak mau diam, gerakannya cepat. "Bapak itu gak mau diam, bergerak terus. Bapak juga sosok orang yang mau belajar dan mempunyai keingintahuan yang tinggi, serta jujur," ujarnya. 

Pak Tu mengatakan bahwa dirinya kini bisa menjadi seorang leader di bidang keuangan, tidak terlepas dari usaha dan kerja keras, termasuk cita-cita sedari kecil. "Saya sejak kelas dua SMA sudak suka dengan belajar akutansi. Meskipun saya diterima IPA, tapi karena pelajaran akutansi tadi itu, membuat saya mantap untuk memilih IPS," katanya. 

Kecintaan pada akutansi, dibuktikan Tubagus dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi jurusan 
Akuntansi di Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1991. Bahkan setelah di Universitas Airlanggara, pria kelahiran Surabaya pada tahun 1967 itu kemudian melanjutkan Register Akuntan Negara D-9494S2 di Departemen Keuangan RI pada tahun 1999. 

Kemudian setelah itu, mengambil Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 2008. C.P.M.A (Certified Professional Management Accountant) di The Indonesian Institue Of Management Accountant pada tahun 2009. C.A. (Charterd Accountant) di Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2014.

Menurut Pak Tu, kecintaannya terhadap akutansi, karena akutansi lebih dari sekedar subjek, dan akuntansi adalah soal filosofi keseimbangan hidup seperti pada sebuah neraca keuangan. Akutansi, kata dia, adalah tempat untuk melihat bahwa usaha tidak akan menghianati hasil, di mana transparansi perhitungan terjadi dan perkembangan sebuah organisasi terbentang dalam angka-angka. 

Bahkan bagi Pak Tu, filosofi ini dipegang dalam menjalani kehidupannya, karena keseimbangan adalah kunci kehidupan yang sukses. Seperti keseimbangan antara habluminallah dan habluminannas. Pekerjaan dan keluarga yang memimpin dan yang dipimpin serta polaritas lain dalam kehidupan dan kepemimpinan yang dijalankan.

"Saya menjadikannya sebagai filosofi, karena ilmu akutansi tidak perlu menghafal, tapi ilmu logika. Jadi setiap apapun adalah suatu filosofi ilmu logika untuk keseimbangan antara effort kita dengan hasil yang kita peroleh," ungkap pria berusia 52 tahun itu yang hobi olahraga golf.

Kepiawaian Tubagus dalam ilmu akutansi tak diragukan lagi. Bahkan, melalui sentuhan 'tangan dinginnya' ketika menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT Swadaya Graha (Semen Gresik Group) tahun 2002, Tubagus pun berhasil membawa perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor di lingkungan Semen Gresik itu membukukan laba sebesar lebih dari Rp2 miliar. 

"Laba tersebut didapat tahun 2004. Sedangkan di tahun 2002, ketika saya baru menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Swadaya Graha, kerugian yang dialami perusahaan ketika itu Rp17 miliar. Bahkan saat itu, banyak bank yang tidak mau memberikan fasilitas layanan kepada PT Swadaya Graha," pungkas Pak Tu.

Tubagus Muhammad Dharury mengawali karir di PT Semen Gresik (Persero) Tbk pada tahun 1991. Ia menempati sejumlah jabatan penting di antaranya, Kepala Akuntansi & Keuangan PT Varia Usaha Beton (Semen Gresik Group), Kepala Akuntansi & Keuangan PT Industri Kemasan Semen Gresik (Semen Gresik Group).

Kemudian Staff Dirut PT Swadaya Graha, Staff Bagian Keuangan PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Direktur Keuangan PT Industri Kemasan Semen Gresik (Semen Gresik Group), Direktur Keuangan PT Swadaya Graha (Semen Gresik Group), Senior Group Finance Management Accountant - Department Of Group Finance Management PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Selain itu, juga menjabat sebagai General Manager – Accounting & Human Capital Department PT Semen Gresik (Semen Indonesia Group), dan GM Internal Audit PT Semen Gresik (Semen Indonesia Group).  Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2019 (RUPST) di Jakarta pada 22 Mei 2019, Tubagus Muhammad Dharury terpilih sebagai Direktur Keuangan PT Semen Padang hingga sekarang.(*)


Nama Lengkap *

Alamat/Kota

Email *

Komentar *  

Berita Lainnya

10 Nov 2020 • Berita

Semen Padang Minta Hasil Social Mapping Jadi Rujukan Forum Nagari Susun Program Kerja 2021

Selengkapnya

08 Okt 2018 • Berita

Semen Padang Sabet Penghargaaan TOP CSR 2018

Selengkapnya

28 Mar 2018 • Berita

Peringati HUT ke-108 Pendirian Pabrik, Semen Padang Bersama Masyarakat Ikuti Senam Pagi

Selengkapnya

22 Mar 2018 • Berita

Media Sosial Semen Padang Raih Silver Pada Ajang PRIA 2018

Selengkapnya