02 Juli 2020 • Berita
Multiplier Effect Proyek Normalisasi Intake Baringin: Serap 250 Tenaga Kerja Lokal di Masa COVID-19, Aliri 120 Ha Lahan Sawah
1403 Kali dilihat
PADANG (2/7/2020) - Proyek normalisasi intake di kawasan Baringin Kecamatan Lubuk Kilangan Padang, melalui bantuan PT Semen Padang ternyata telah memberikan multiplier effect (efek berganda) bagi masyarakat setempat.
Selain diproyeksikan akan mengairi sekitar 120 ha lahan sawah yang selama ini kering, juga telah memberdayakan dua vendor lokal, serta mampu menyerap sekitar 250 tenaga kerja dari masyarakat setempat yang kesulitan di tengah wabah COVID-19.
Pengerjaan proyek normalisasi intake dengan anggaran Rp1,5 miliar itu melibatkan dua vendor lokal, yaitu PT Putri Nan Tongga dan PT Dede Putra Kembar.
"Pengerjaan normalisasi intake Baringin ini oleh PT Semen Padang merupakan langkah yang tepat, karena pemberlakuan PSBB sebagai solusi dalam mengendalikan wabah Covid-19, berdampak kepada ekonomi masyarakat," kata Dirut PT Putri Nan Tongga Rofi Syafriandi.
Dia menyatakan menyambut baik proyek normalisasi intake ini dengan senang hati, karena bisa mempekerjakan sekitar 250 orang tenaga kerja dan mereka tersebut 100 persen merupakan masyarakat Lubuk Kilangan.
Pengerjaan intake Baringin ini, lanjut Rofi, berlangsung selama 90 hari atau 3 bulan. Dan tentunya, waktu yang cukup lama itu sangat bermanfaat bagi masyarakat Lubuk Kilangan yang dipekerjakan pada proyek normalisasi intake tersebut, terutama dalam menghadapi masa new normal sekarang ini.
"Dari dulu hingga sekarang, PT Semen Padang selalu memperhatikan vendor lokal. Bahkan, banyak proyek-proyek besar di lingkungan PT Semen Padang dikerjakan oleh vendor lokal. Mudah-mudahan, PT Semen Padang terus memperhatikan vendor lokal sebagai mitra kerja perusahaan," ujarnya.
Camat Lubuk Kilangan Yalmasril saat saat kunjungan ke lokasi pengerjaan normalisasi Intake Baringin, mengapresiasi PT Semen Padang yang telah menormalisasi intake Baringin. Kata dia, normalisasi intake ini sangat membantu beban Pemerintah Kota (Pemko) Padang dalam mengatasi kebutuhan air untuk pengairan sawah di Baringin dan Tarantang.
"Normalisasi intake Baringin ini sangat meringankan beban Pemko Padang, karena memang sebelumnya, Pemko Padang sudah berupaya menganggarkan dana untuk normalisasi intake Baringin, tapi sampai sekarang anggarannya belum tuntas-tuntas juga," katanya.
Yalmasril juga menuturkan bahwa kerusakan intake Baringin akibat banjir bandang beberapa tahun lalu itu membuat sawah dan kolam ikan mengering. Bahkan informasi dari Dinas Pertanian, luas lahan yang terdampak mencapai 120 ha.
"Jadi, apa yang dilakukan Semen Padang ini luar biasa sekali. Semen Padang sudah berbuat untuk masyarakat," ujarnya.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri mengakui bahwa proyek normalisasi intake Sungai Baringin memberikan multiplier efect bagi masyarakat setempat."Ini bentuk komitmen perusahaan yang tidak hanya memikirkan profit, tapi juga planet dan people," kata Oktoweri
Ia juga berharap agar semua tenaga kerja di proyek tersebut mematuhi protokol COVID-19 agar jangan menimbulkan penularan atau klaster baru."Kalau ada tenaga kerja yg terpapar atau gejala segera melapor," kata Ketua Tim COVID-19 Semen Padang itu. (*)
.