04 Juli 2019 • Berita


Peringati 61 Tahun Nasionalisasi, Semen Padang Gelar Berbagai Kegiatan

 1208 Kali dilihat


Pada 5 Juli 2019, PT Semen Padang memperingati HUT ke-61 Pengambilalihan (nasionalisasi) dari tangan Belanda.  Nasionalisasi itu menandai pengelolaan semua perusahaan Belanda di Indonesia diserahkan kepada putri-putri Indonesia.

Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri dalam amanatnya pada Upacara HUT ke-61 Pengambilalihan, Jumat (5/7/2019) mengatakan, momen bersejarah ini perlu diperingati setiap tahun sebagai wujud penghormatan kepada para pendahulu yang memperjuangkan kembalinya aset-aset vital negara.  

“Semangat juang pantang menyerah yang dilandasi rasa kecintaan itulah yang perlu kita teladani dalam menjalankan tugas dan kewajiban  sebagai karyawan/karyawati Semen Padang Grup,” kata Yosviandri pada upacara yang diikuti jajaran karyawan/ti Semen Padang Group, Ibu-ibu pengurus Forum Komunikasi Istri Karyawan Semen Padang.  Dari Direksi selain Dirut hadir, Direktur Operasional, Firdaus, dan Direktur Keuangan, Tubagus Muhammad Dharury. Sedangkan dari komisaris hadir,  Werry Darta Taifur, dan  Khairul Jasmi.

Ia mengatakan,  perjalanan PT Semen Padang sebagai perusahaan semen pertama di Asia Tenggara yang telah berusia lebih dari satu abad tentunya tidak selalu melalui jalan yang mulus. Dinamika yang terjadi dari internal maupun eksternal turut mewarnai. Seluruh insan Perusahaan berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kejayaan Perusahaan di tengah ketatnya persaingan industri semen saat ini.

Beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan di tahun ini, di antaranya,  semakin gencarnya produsen semen asing, khususnya semen cina terkait kebijakan harga di pasar domestic semakin menggerus pangsa pasar. Alignment proses bisnis di Semen Indonesia Grup yang menuntut seluruh insan Perusahaan untuk lebih aktif dan adaptif terhadap perubahan. Kemudian tuntutan agar operasional proses bisnis ramah lingkungan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Dengan kondisi seperti ini kita harus semakin kompak dalam meningkatkan kinerja, sehingga dapat terus bertahan di industri semen,” kata Yosviandri.


Berbagai Kegiatan

Dalam rangka peringatan HUT ke-61 pengambilalihan pabrik dari tangan Belanda, PT Semen Padang menggelar berbagai kegiatan. Seperti dilaporkan Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati, kegiatan yang dilaksanakan itu, adalah, Khitanan Massal yang digelar pada  Rabu,  3 Juli 2019 di Semen Padang Hospital. Jumlah peserta 250 anak dari keluarga tidak mampu di lingkungan perusahaan. Kegiatan ini merupakan program CSR Semen Padang yang dilaksanakan rutin setiap tahun bekerjasama dengan Semen Padang Hospital, UPZ SP dan FKIKSP. 

Kemudian penyerahan penghargaan Kesetiaan Kerja 10,20 dan 25 tahun pada karyawan/ti Semen Padang, dilaksanakan pada  Kamis 4 Juli 2019 di Gedung Serbaguna Semen Padang. Total Jumlah karyawan yang menerima penghargaan 593 orang dengan perincian, 10 tahun sebanyak 202 orang, 20 tahun,  380 orang, dan penghargaan Kesetiaan Kerja 25 tahun kepada 11 orang. 

Selanjutnya,  upacara dilaksanakan pada  Jumat, 05 Juli 2019 dengan  peserta Komisaris dan Direksi Semen Padang, dan Anak Perusahaan dan Lembaga Penunjang, Karyawan dan karyawati Semen, Penasehat, pengurus dan anggota FKIKSP. Pada upacara juga  dibacakan karyawan Teladan Semen Padang tahun 2019 serta melepas balon berhadiah semen sejumlah 3 x 30 zak semen.

Selain itu, juga dilaksanakan kegiatan Pemilihan Karyawan Teladan, dengan jumlah  penerima sebanyak 20 orang. Kriteria penilaian,  Tes tertulis, wawancara dan survey (untuk eselon 5), Nilai Presensi, KPI, masa kerja dan usia. Dan, kepada para Karyawan Teladan akan diberikan apresiasi berupa uang tunai senilai biaya melaksanakan ibadah haji.

Kegiatan lainnya adalah, Peresmian Monumen Lori pada Jumat, 5 Juli 2019. Monumen lori ini sebagai salah satu Landmark di PT Semen Padang. Monumen Lori terdiri atas: Lori pengangkut Batu kapur dan silika, Lori Pengangkut Pelumas dan Lori Orang .

Selanjutnya Penanaman Pohon,  pada Jumat,  5 Juli 2019 di Tambang Batu Kapur Semen Padang. Jenis pohon yang ditanam, mahoni, surian dan pohon indarung. Jumlah yang akan ditanam 77.000 di lahan seluas 45 Ha sebagai kegiatan reklamasi tambang. Penanaman dilakukan secara bertahap sampai dengan tahun 2038.

Pada HUT ke-61 pengambilalihan pabrik ini, juga akan digelar Semen Padang AnniversaRUN 2019,  pada Minggu 07 Juli 2019 pkl 06.00. Start dan Finish di Plaza Kantor Pusat Semen Padang.  Kategori 6,1 K dan 10,9 K melambangkan 61 tahun pengambilalihan Semen Padang dan HUT ke 109 tahun Pendirian Pabrik Semen Padang. Peserta terdiri dari masyarakat umum dan pelajar.  Rute yang akan dilalui adalah rute di emplasemen, Wisata Goa Kelelawar dan Lapangan Golf Semen Padang. Selain untuk memperingati HUT SP, salah satu tujuannya adalah mengangkat wisata lokal dan menunjukkan kehijauan lingkungan pabrik PT Semen Padang.  
Sejarah

Pada 5 Juli 1958 PT Semen Padang yang dulu bernama NV Padang Portland Cement Maatschappij (PPCM) diambilalih oleh pemerintah Indonesia dari tangan Belanda. Mewakili pemerintah Belanda pada penyerahan NV PPCM itu adalah Ir.Vander Land, Hoofadministrateur NV PPCM. Sedangkan mewakili pemerintah Indonesia adalah  J.Sadiman, Direktur Badan Penyelenggara Perusahaan Industri dan Tambang (BAPPIT). 

Selain  Semen Padang saat itu juga dinasionalisasi perusahaan lainnya, seperti, NV.Papierfabriek Padalarang, NV.Nijmegen Papierfabriek, NV.Bandoengsche Kininefabriek. NV.Goodyear Tire & Rubber Company Ltd., dan NV De Industrie, CV De Vulkaan. Nasionalisasi perusahaan-perusahaan dari tangan penjajah itu membuktikan bahwa berdaulatnya bangsa ini dari bangsa asing. 

Penyerahan itu menandai pengelolaan semua perusahaan Belanda di Indonesia diserahkan kepada putri-putri Indonesia.  Dengan  nasionalisasi,  seluruh kepentingan ekonomi Belanda diambil alih dan ditempatkan langsung di bawah pengelolaan pemerintah RI, sebagai perusahaan negara, termasuk perusahaan di sektor industri seperti pabrik semen Indarung. Hal ini merupakan awal sejarah industri di Indonesia tampil memimpin dan mengelola sendiri industrinya.

BAPPIT tidak hanya mengendalikan pabrik Semen Padang, melainkan termasuk pula mengendalikan sebanyak 48 industri mesin dan listrik, 21 industri kimia, 21 industri grafika dan 89 industri lainnya. 

Untuk Semen Indarung sebagai Direktur dipegang J.Sadiman yang berkedudukan pada Kantor BAPPIT di Jakarta. Sedangkan untuk menangani hal-hal yang bersifat teknis diserahkan kepada Ir.Setyatmo, sebagai Wakil Direktur. Sejak nasionalisasi, pabrik memerlukan suku cadang dan terpaksa dibuat sendiri. Beberapa suku cadang yang harus diimpor tidak bisa didatangkan, karena keadaan yang tidak menentu karena Sumatera Barat saat itu sedang bergolak dengan adanya perjuangan PRRI. 

Pada tahun 1959, di bawah pimpinan Setyatmo Semen Padang berhasil membukukan produksi sebanyak 125 ribu ton. Sementara saat itu pasar membutuhan paling tidak 220 ribu ton semen setiap tahunnya. Dengan dikuasainya pabrik semen di Indarung,  dan perusahaan lain, roda ekonomi mulai diputar sendiri oleh bangsa ini. Di Jakarta, para pejabat merumuskan berbagai kebijakan untuk membangun perekonomian bangsa. 

Kini, 61 tahun pasca nasionalisasi, PT Semen Padang  telah mencapai banyak kemajuan,  dengan bergabung dalam holding perusahaan semen terbesar di Indonesia yakni, PT Semen Indonesia (Persero), Tbk,  bersama PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement Company.  (*)


Nama Lengkap *

Alamat/Kota

Email *

Komentar *  

Berita Lainnya

19 Apr 2021 • Siaran Pers

PT Semen Padang Berharap Raih Akreditasi Kearsipan A+ Tahun Ini

Selengkapnya

08 Okt 2018 • Berita

Semen Padang Sabet Penghargaaan TOP CSR 2018

Selengkapnya

05 Agt 2020 • Siaran Pers

Walikota Padang: Semen Padang Telah Menunjukkan Komitmen Memajukan Perekonomian

Selengkapnya

28 Mar 2018 • Berita

Peringati HUT ke-108 Pendirian Pabrik, Semen Padang Bersama Masyarakat Ikuti Senam Pagi

Selengkapnya