10 Februari 2021 • Berita
Semen Padang Gelar Webinar K3; Semua Perusahaan Harus Terapkan Safety Management
776 Kali dilihat
PADANG (10/2/2021) - Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri berharap momentum Bulan K3 Nasional dan Mutu, harus dapat membuat semua karyawan untuk saling mengingatkan diri sendiri dan rekan kerja bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk rekan kerja dan keluarga.
"Kepada semua insan perusahaan, mari saling mengatkan diri sendiri dan rekan kerja. Ingatkan diri kita bahwa banyak yang bergatung kepada diri kita. Suami, istri, koponakan dan adik-adik kita menunggu kita di rumah. Jangan sampai harapan mereka menjadi sirna karena kita tidak safety di tempat kerja," kata Yosviandri saat membuka webinar K3 PT Semen Padang, Rabu (10/2/2021).
Webinar tersebut merupakan acara puncak peringatan Bulan K3 Nasional dan Mutu PT Semen Padang yang dilaksanakan 12 Januari s.d. 12 Februari 2021. Acara puncak itu diisi dengan sambutan manajemen, Webinar K3 dan TPM, dan pengumuman pemenang lomba-lomba K3 dan launching ISO 45001.
Yosviandri mengatakan, setiap orang menginginkan apa yang dikerjakan setiap hari di tempat kerja bisa dinikmati keluarga secara lengkap. Untuk itu, kepada semua peserta webinar, manfaatkanlah webinar K3 ini untuk sharing knowledge bagi diri sendiri, rekan kerja dan keluarga di rumah.
"Jangan berangkat kerja kita sehat, pulang kerja kita ke rumah sakit. Kita tidak mau hal itu terjadi. Kesehatan dan keselamatan merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Tidak mungkin kita selamat kalau kita tidak sehat," ujarnya.
Webinar yang digelar secara daring melalui aplikasi zoom itu merupakan rangkaian Bulan K3 Nasional dan Mutu PT Semen Padang. Webinar dengan tema “Disiplin Budayakan K3 Untuk Meningkatkan Produktifitas†itu menghadirkan Independence Consultant dan Safety Management System Specialist Broto Suryono, serta Trainer & Coach Isnanto sebagai pemateri.
Broto Suryono dalam webinar tersebut, juga sependapat dengan Yosviandri. Kata dia, jangan sampai momen Bulan K3 Nasional menjadi serimoni saja.
Ia berharap, semua insan perusahaan Semen Padang Group harusnya harus menjadikan K3 sebagai budaya setiap harinya. Apalagi di Indonesia, kecelakaan kerja cukup tinggi.
Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, ada 177.000 kecelakaan kerja atau 484 orang mengalami kecelakaan kerja setiap harinya. Oleh sebab itu, disiplin budaya K3 diharapkan dapat meminimalisirkecelakaan kerja. "Tentunya, disiplin budaya K3 itu juga harus didukung oleh manajemen keselamatan atau safety management," katanya.
Pada webinar tersebut, Broto juga mengilustrasikan sebuah mobil ferari seharga miliaran rupiah dan memiliki teknologi yang canggih, begitu juga dengan safetynya yang mumpuni, hancur usai mengalamin kecelakaan. Dalam hal ini, kata dia, yang salah itu bukan mobil ferarinya, tapi sopir yang mengemudikan mobil Ferari tersebut.
"Begitu juga dengan pabrik semen. Seberapa baru dan bagusnya pabrik tersebut, kalau sumber daya manusianya tidak kompeten, maka akan sama nasibnya dengan mobil ferari yang hancur dan rusak parah usai kecelakaan. Jadi pesan pentingnya, adalah SDM yang berkompeten. Kalau SDM-nya berkompeten, jangankan pabrik baru, pabrik tua juga akan berjalan baik jika sumber daya manusianya berkompeten," ujarnya.
Selain ilustrasi kecelakaan mobil ferari, Broto dalam webinar tersebut juga menunjukan tiga insiden besar kecelakaan kerja yang terjadi di dunia. Pertama yaitu insiden di Pabrik Insektisida India pada 3 Desember 1984. Di sana, kurang lebih 3000 orang meninggal dunia dan 10.000 orang terpapar, dan kebanyakan dari jumlah tersebut mengalami kebutaan akibat terlepasnya methyl isocyanate akibat ketidakpahaman dan kurangnya perhatian terhadap K3.
"Selain perusahaan bangkrut, dampak dari insiden di India itu juga menyebabkan lebih dari 120.000 orang mengalami efek berkelanjutan pasca-insiden, seperti masalah pernafasan, kanker, cacat kelahiran, kebutaan dan masalah ginekolgi," ucap Broto.
Kemudian kedua, adalah insiden 6 Juli 1988 di Piper Alpha, yaitu ledakan karena kebocoran gas akibat praktek pelaksanaan yang kurang baik tentang prosedur operasi dan pemeliharaan peralatan antar sesam pekerja. Insiden di Puiper Alpha itu menyebabkan 167 orang meninggal dunia.
Insiden ketiga, yaitu ledakan di BP Texas pada 23 Maret 2005 yang menyebabkan 15 orang meninggal dunia dan 170 orang mengalami luka-luka, karena gagalnya sensor tanki minyak yang disebabkan deviasi prosedur dan PTW, leadership, dan tidak belajar dari kecelakaan kerja yang pernah terjadi sebelumnya.
"Belajar dari tiga insiden itulah semua perusahaan mulai menerapkan safety management. Dan saat ini, safety management sudah menjadi kewajiban moral bagi pekerja dan perusahaan yang diinginkan oleh masyarakat. Safety management itu juga berkaitan dengan kesejahteraan (kesehatan dan kebersihan lingkungan)," ujarnya.
Safety management itu diterapkan, lanjutnya, karena penyebab mendasar terjadinya kecelakaan kerja adalah terkait perilaku tidak aman pekerja, bukan kondisi atau peralatan pekerjaan. "Untuk insiden pabrik semen, potensi bahayanya tidak bisa dianggap remeh. Di pabrik semen di China, ada 10 orang meninggal karena kecelakaan kerja," tuturnya.
Broto juga membeberkan tentang sistem manajemen keselamatan kerja. Kata dia, sistem, komitmen manajemen, keterlibatan karyawan, keamanan dan kesehatan, serta kepemimpinan dalam lingkungan kerja terus berputar dan berkalaborasi berbagai sumber daya manusia yang kompeten. Sistem keselamatan kerja itu terdiri dari enam prinsip.
Rinciannya, keselamatan kerja adalah bagian dari sistem perusahaan. Semua kecelakaan harus segera dilaporkan. Keterlibatan semua orang adalah sangat penting. Pelatihan keselamatan kerja adalah hal yang penting. Observasi keselamatan kerja adalah keharusan dan berbagai ketidak sesuaian harus diselesaikan segera.
"Prinsip dari sistem keselamatan kerja itu juga dapat mewujudkan dedikasi dan komitmen seluruh anggota organisasi untuk setiap kali melaksanakan semua tugasnya dengan baik, karena implementasi keselamatan kerja merupakan tanggungjawab kita," bebernya.
Sementara itu, pemateri lainnya, Isnanto, menekankan pentingnya penerapan 5R di lingkungan kerja. Kata dia, 5R adalah metode pengelolaan tempat kerja secara sistematis dan terstruktur yang bertujuan untuk menciptakan tempat kerja yang bersih dan teratur agar lebih mudah mengungkap pemborosan, hambatan kerja dan gejala tidak normal.
5R juga merupakan proses perubahan sikap dan prilaku dalam bekerja secara sistematis, terstruktur dan terukur untuk membangun budaya organisasi kerja yang lebih produktif dan berdaya saing. "5R terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin," kata Isnanto yang mengaku lama berkarir di Toyota Astra Motor, Jakarta.
Di samping itu, lanjutnya, 5R juga bermanfaat bagi pekerja dan perusahaan. Ada enam manfaat dari implementasi 5R. Rinciannya, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan mutu produk dan layanan, mengurangi resiko kecelakaan kerja, meningkatkan motivasi dan disiplin kerja, menciptakan suasana kerja lebih harmonis dan membangun budaya kerja lebih produktif.
Manfaat 5R secara spesifik terbagi dua, visual dan fungsional. Kebersihan, kerapihan dan keindahan dari suatu tampilan yang terlihat di lingkungan kerja yang aman dan nyaman merupakan visual dari implementasi 5R. Sedangkan secara fungsional, akan berkontibusi terhadap peningkatan produktivitas, kualitas, efisiensi dan lain sebagainya.
"Dari implementasi 5R tersebut, ada satu tools yang sangat penting untuk menindaklanjuti dan mengevaluasi suatu proses 5R tersebut, yaitu visual kontrol. Tujuannya, untuk mengkomunikasikan data dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas 5R di tempat kerja, sehingga setiap orang (bahkan orang luar) dapat mengetahui apakah semuanya berjalan dengan baik atau ada sesuatu yang bermasalah. Visual kontrol itu juga berfungsi untuk mengevaluasi hasil 5R," pungkas Isnanto.
Pada webinar itu panitia juga mengumumkan pemenang dari berbagai lomba yang digelar dalam rangka Bulan K3 Nasional dan Mutu PT Semen Padang. Di antaranya, lomba artikel, lomba foto, lomba video dan lomba 5R. Diakhir webinar, manajemen PT Semen Padang melakukan upgrading OHSAS 180001 ke ISO 45001.
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita rahmawati mengatakan, ISO 450001 mengadopsi high level structure yang terdiri dari 10 klausul, sama dengan ISO 9001 dan 14001, sehingga lebih mudah dalam proses integrasi. ISO 45001 juga mempertimbangkan risiko dan peluang. Sedangkan OHSAS 18001 hanya mempertimbangkan risiko saja.
"Pada ISO 45001, peran kepemimpinan dan keterlibatan pekerja dan sistem manajemen K3 menjadi lebih kuat," kata Nur Anita.
Webinar itu dihadiri Direktur Keuangan Semen Padang Tubagus M Dharury, Direktur Operasional Asri Mukhtar, dan diikuti karyawan/ti Semen Padang, Yayasan Igasar, PT Pasoka Sumber Karya, KKSP, Semen Padang Hospital, SIG, Dana Pensiun Semen Padang, FKIK, dan PT Yasiga Sarana Utama. (*)