25 April 2019 • Berita
Semen Padang Kirim TRC dan Sembako ke Lokasi Banjir Bengkulu
1008 Kali dilihat
PADANG (28/4/2019) - Pasca banjir besar yang melanda sebagian daerah di Bengkulu, PT Semen Padang menunjukkan kepeduliannya dengan mengirimkan sebanyak 12 relawan dari Tim Reaksi Cepat (TRC), dan paket sembako ke daerah berjuluk Bumi Raflesia itu, pada Minggu (28/4/2019).
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, bantuan sembako yang dikirim ke Bengkulu itu terdiri dari beras sebanyak 300 Kg, mie instan, air mineral dan minyak goreng masing-masing sebanyak 30 dus, serta sarden sebanyak 100 kaleng.
Juga ada bantuan untuk bayi dan balita seperti susu bubuk sebanyak 30 kotak, pempers bayi sebanyak 20 bungkus (7 pcs), dan pembalut wanita sebanyak 10 bungkus (30 pcs), serta makanan ringan berupa biskuit kaleng sebanyak 20 kaleng. Bantuan sembako itu dibawa langsung TRC Semen Padang.
Jika sudah sampai di lokasi bencana, lanjut Anita, bantuan sembako tersebut akan langsung didistribusikan oleh anggota TRC Semen Padang kepada para korban di Kabupaten Bengkulu Tengah. Anita berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban.
"Saya mewakili manajemen turut berduka atas musibah banjir besar yang melanda sebagian daerah di Provinsi Bengkulu. Informasi yang kami dapat, banyak korban mengungsi, dan kami berharap sembako yang dikrim dari Padang ini, setidaknya dapat membantu para korban di lokasi pengungsian," ujarnya.
Koordinator TRC Semen Padang Kiki Warlansyah menyebut bahwa anggota TRC yang dikirim ke lokasi banjir selain untuk mendistribusikan bantuan di Bengkulu Tengah, nantinya di daerah yang sama, juga akan terlibat dalam pencarian dan pertolongan korban banjir yang masih dinyatakan hilang sampai saat ini.
"Mereka (anggota TRC Semen Padang) nantinya akan berada di lokasi bencana hingga 3 Mei mendatang. Selama di sana, mereka juga turut serta terlibat dalam membersihkan fasilitas umum yang digenangi material banjir berupa lumpur dan tanah. Namun sebelumnya, mereka akan berkoordinasi dengan pihak BPBD daerah setempat," katanya.
Seperti diketahui, banjir besar yang melanda sebagian daerah di Bengkulu, terjadi Jumat, 26 April 2019. Banjir itu disebabkan oleh hujan lebat yang terjadi sejak Jumat siang hingga Sabtu dinihari. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) mencatat bahwa akibat banjir tersebut, 17 orang meninggal dunia.
Selain korban meninggal dunia, lembaga penanggulangan bencana di wilayah Bengkulu itu juga mencatat sedikitnya 5 orang luka-luka, 4 orang dilaporkan hilang dan lebih dari 5.000 orang korban terdampak bencana, mengungsi ke lokasi yang aman. Kemudian, fasilitas umum berupa jembatan dan bendungan sebanyak 8 unit juga rusak, dan sebanyak 21 jalan juga rusak akibat banjir.(*)
Juga ada bantuan untuk bayi dan balita seperti susu bubuk sebanyak 30 kotak, pempers bayi sebanyak 20 bungkus (7 pcs), dan pembalut wanita sebanyak 10 bungkus (30 pcs), serta makanan ringan berupa biskuit kaleng sebanyak 20 kaleng. Bantuan sembako itu dibawa langsung TRC Semen Padang.
"Saya mewakili manajemen turut berduka atas musibah banjir besar yang melanda sebagian daerah di Provinsi Bengkulu. Informasi yang kami dapat, banyak korban mengungsi, dan kami berharap sembako yang dikrim dari Padang ini, setidaknya dapat membantu para korban di lokasi pengungsian," ujarnya.
Koordinator TRC Semen Padang Kiki Warlansyah menyebut bahwa anggota TRC yang dikirim ke lokasi banjir selain untuk mendistribusikan bantuan di Bengkulu Tengah, nantinya di daerah yang sama, juga akan terlibat dalam pencarian dan pertolongan korban banjir yang masih dinyatakan hilang sampai saat ini.
"Mereka (anggota TRC Semen Padang) nantinya akan berada di lokasi bencana hingga 3 Mei mendatang. Selama di sana, mereka juga turut serta terlibat dalam membersihkan fasilitas umum yang digenangi material banjir berupa lumpur dan tanah. Namun sebelumnya, mereka akan berkoordinasi dengan pihak BPBD daerah setempat," katanya.
Seperti diketahui, banjir besar yang melanda sebagian daerah di Bengkulu, terjadi Jumat, 26 April 2019. Banjir itu disebabkan oleh hujan lebat yang terjadi sejak Jumat siang hingga Sabtu dinihari. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) mencatat bahwa akibat banjir tersebut, 17 orang meninggal dunia.