14 Maret 2024 • Berita
Aksi Bersih Negeri di HPSN 2024, Gubernur Apresiasi Program Nabuang Sarok Semen Padang
943 Kali dilihat
PADANG (8/3/2024) - PT Semen Padang bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) dan Universitas Andalas (Unand), menggelar acara Aksi Bersih Negeri dengan tema "Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif" yang digelar di Gedung Wanita Rohana Kudus, Kota Padang, Jumat (8/3/2024).
Diadakan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, kegiatan yang sama juga digelar serentak di 33 provinsi di Indonesia. Kegiatan tersebut, dipusatkan dipusatkan di Karawang, Jawa Barat, dan dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya.
Menteri LHK Siti Nurbaya dalam sambutannya menyampaikan sampah plastik merupakan masalah yang sangat serius. Bahkan oleh dunia internasional, sampah plastik ini terus dibahas karena bersifat antar negara. "Di dalam negeri sampah plastik sekarang sudah 18,7 persen," katanya.
"Dulu waktu saya masuk (menjadi Menteri LHK) angkanya masih di 14 persen. Untuk itu dengan tema HPSN ini, mari kita menekankan bahwa persoalan sampah ini menjadi persoalan yang kita lihat secara produktif baik nasional maupun global," sambung Siti Nurbaya.
Sementara itu kegiatan Aksi Bersih Negeri di Sumbar, turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Subjek Politik Kebangsaan dan Sumber Daya Alam, Ariyanto itu, Pemprov Sumbar berkolaborasi dengan PT Semen Padang dan Universitas Andalas (Unand),
Kegiatan itu dimulai sejak pukul 07.30 WIB dan diikuti ratusan masyarakat yang didominasi oleh perwakilan Bank Sampah di Kota Padang. Kemudian di akhir Aksi Bersih Negeri, juga digelar acara pelepasan mahasiswa Unand untuk mengikuti KKN Tematik yang dimulai Maret-Juni 2024.
Direktur Operasi PT Semen Padang, Pri Gustari Akbar yang hadir memberikan sambutan HPSN 2024 menyampaikan ini merupakan peran dan aksi nyata kontribusi Semen Padang dalam upaya mengurangi sampah kota.
“Karena ini merupakan tanggung jawab bersama Semen Padang perlu terjun langsung, banyak program dan upaya yang sudah kita lakukan untuk membantu mengurangi permasalahan sampah ini”, kata Pri.
Termasuk keterlibatan PT Semen Padang dalam Aksi Bersih Negeri ini, Pri Gustari menjelaskan bahwa PT Semen Padang ambil bagian pada acara Aksi Bersih Negeri ini, karena isu pengelolaan sampah selalu menjadi permasalahan yang tentunya harus diselesaikan secara sinergi, termasuk oleh PT Semen Padang sendiri.
"Kami sangat mengharapkan dukungannya termasuk membantu mensosialisasikan Nabuang Sarok ini, supaya program ini berkembang ke seluruh kabupaten kota di Sumbar, dan masyarakat pun bisa menjalin kemitraan dengan Semen Padang terkait Nabuang Sarok ini," kata Pri Gustari.
Maka dari itu, melalui program Nabuang Sarok yang telah diluncurkan pada 5 Juli 2022 lalu, PT Semen Padang terus mendorong bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan program Nabuang Sarok ini, supaya persoalan sampah yang bersumber dari hulu bisa terselesaikan melalui program Nabuang Sarok.
Kemudian bagi PT Semen Padang sendiri, lanjut Pri Gustari, sampah yang ditampung di program Nabuang Sarok akan dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai bahan bakar alternatif. "Artinya, sampah tersebut dapat dimanfaatkan untuk mensubstitusi bahan bakar batubara dalam memproduksi semen," ujarnya.
Pri Gustari juga menyampaikan bahwa sejak Program Nabuang Sarok diluncurkan oleh PT Semen Padang, sudah banyak masyarakat yang memanfaatkannya. Bahkan, sekitar 150 ton sampah telah terkumpul dari 1400 member Nabuang Sarok.
"Selain masyarakat yang memanfaatkannya, sejumlah intansi juga menjalin kerja sama dengan Semen Padang dalam mengatasi persoalan sampah melalui program Nabuang Sarok, termasuk sekolah-sekolah, Bank Sampah, serta kelompok nelayan," bebernya.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dalam sambutannya mengapresiasi PT Semen Padang dan Unand yang telah berkolaborasi dengan Pemprov Sumbar pada Aksi Bersih Negeri yang digelar dalam rangka memperingati HPSN Tahun 2024.
"Ini sebuah kolaborasi yang sangat bagus. Karena, Semen Padang dengan program Nabuang Sarok-nya dan Unand melalui mahasiswa KKN Tematik, turut membantu Pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan sampah," katanya.
Mahyeldi berharap gerakan peduli sampah ini harus dilakukan secara terus menerus. Karena, bencana banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Sumbar seperti sekarang ini disebabkan oleh sampah. Oleh karena itu, sampah tidak bisa dibiarkan dan permasalahannya harus diseleikan dengan tuntas.
"Sampah kalau ketika ditemukan harus diambil dan dibuang ke tempat sampah. Untuk itu, melalui Aksi Bersih Negeri ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk lebih memperhatikan sampah, termasuk pembinaan kepada masyarakat," ujarnya.
Persoalan sampah di Sumbar, kata Mahyeldi, juga tidak terlepas dari potensi pariwisata. Karena, Sumbar sendiri adalah kawasan wisatawan yang pengunjungnya mencapai 11 juta orang pada tahun 2023. Dan, setiap pengunjung itu membawa sampah sekitar 0,6 ons.
"Bayangkan, 11 juta orang yang berkunjung ke Sumbar, berapa ton sampah yang mereka bawa?. Maka dari itu, dibutuhkan penanganan sampah yang strategis, lebih baik dan lebih peduli lagi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumbar, Tasliatul Fuadi, menyampaikan bahwa di Sumbar, Aksi Bersih Negeri ini mengusung tema “Sumarak Nabuang Sarok”, dan kegiatan ini terselenggara berkat dukungan penuh PT Semen Padang melalui program Nabuang Sarok.
Dia menyebut bahwa sejatinya, kegiatan Aksi Bersih Negeri ini digelar di depan GOR H Agus Salim, dan direncanakan pada kegiatan tersebut akan digelar pemungutan sampah secara bersamaan di kawasan GOR H Agus Salim.
Namun, kata dia, karena cuaca yang tidak memungkinkan akibat hujan lebat yang terjadi sejak Kamis (9/3/2024) sore, kegiatan Aksi Bersih Negeri yang digelar dalam rangka HPSN ini, terpaksa dipindahkan ke Gedung Wanita Rohana Kudus.
Aksi Bersih Negeri ini, tambahnya, juga digelar dalam rangka memperkuat komitmen dan peran aktif seluruh penting pemangku kepentingan, serta memperkuat partisipasi kesadaran publik terhadap pengelolaan sampah dan mengurangi sampah dari sumber. "Termasuk untuk memperkuat peran aktif produsen dan pelaku usaha untuk lebih peduli kepada lingkungan," pungkas Fuadi.(*)