PADANG, 4/10/2018 - Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang kembali mendapat pengakuan di tingkat nasional. Setelah meraih penghargaan Indonesia CSR Awards (ICA) tahun 2014 dan 2017, serta penghargaan Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2017, Semen Padang kali ini sukses menyabet penghargaan TOP CSR 2018.
Penghargaan diterima Dirut PT Semen Padang Yosviandri di Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Pada ajang ini, Semen Padang ditetapkan sebagai pemenang untuk tiga kategori, yakni, kategori TOP Leader on CSR Commitment 2018 untuk Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri, TOP CSR 2018 untuk Program Kelembagaan Sosial Ekonomi, dan TOP CSR 2018 untuk Program pengelolaan dan Pengembangan lingkungan hidup.
"Alhamdulillah, ini menjadi kebanggaan bagi perusahaan dan keluarga besar PT Semen Padang, karena TOP CSR 2018 ini merupakan penghargaan bergengsi di tingkat nasional. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi program CSR PT Semen Padang kembali mendapat pengakuan dari pihak eksternal," kata Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri, usai menerima penghargaan di Jakarta.
Menurut Yosviandri, penghargaan ini bisa menjadi penambah motivasi, bagian dari evaluasi serta improvement dari perusahaan untuk lebih baik lagi dalam melaksanakan program CSR ke depan sesuai dengan standar atau kaidah yang ditetapkan lembaga yang qualified.
PT Semen Padang, katanya, dalam pengelolaan perusahaan tidak hanya mengedepankan aspek profit (laba), namun sangat memperhatikan people (manusia) dan planet (lingkungan) . Dan, prinsip yang disebut triple bottom ini pula yang menjadi salah satu ladasan pelaksanaan program CSR perusahaan.
Bagi Semen Padang, tambah mantan Dirut PT PGAS Solution ini, pelaksanaan program CSR bukanlah bagi-bagi uang (charity), namun merupakan competitive advantage (keunggulan bersaing) bagi perusahaan.
"Jadi Semen Padang memandang bahwa CSR bukan hanya tool biasa melainkan sebagai keunggulan bersaing untuk mendukung jalannya perusahaan. Karena itu, segenap insan Semen Padang berkomitmen serius menjalankan program CSR mulai dari pimpinan puncak hingga pelaksana di lapangan," tambah Yosviandri yang didampingi Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Oktoweri, dan Staf CSR, Masykur Rauf.
Kepala Biro CSR PT Semen Padang Muhamad Ikrar menambahkan, dengan mengikuti ajang ICA, ISDA dan sekarang TOP CSR merupakan upaya perusahaan untuk mengukur sudah sejauh mana pencapaian atau kesesuaian program CSR yang dilaksanakan perusahaan dengan kaidah umum yang berlaku dan ditetapkan lembaga yang berkompeten.
Pada ICA 2014, katanya, PT Semen Padang sukses meraih 13 penghargaan, dan pada ICA 2017, memborong 15 penghargaan. Prestasi tersebut kemudian dilengkapi dengan keberhasilan perusahaan ini meraih penghargaan ISDA 2017.
TOP CSR 2018 bertema "Great CSR for Great Business", diikuti sebanyak150 perusahaan terkemuka dari berbagai sektor industri. Tercatat, beberapa nama besar menjadi pemenang penghargaan. Acara yang dihadiri oleh 450 audience dari kalangan Direksi, Komisaris dan staf CS Rini, berlangsung sangat meriah dan suskes.
TOP CSR adalah kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan (award) tertinggi kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasional di Indonesia, yang dinilai telah menjalankan program CSR/PKBL/Community Development terbaik.Penilaian CSR didasarkan pada keterkaitan CSR terhadap 3 hal yakni:1) ISO26000, 2) Strategi Bisnis yang menggunakan pendekatan CSV,3) Praktek GCG.
Kegiatan TOP CSR diselenggarakan oleh TOP Business (sebelumnya bernama majalah Business News Indonesia), yang bekerjasama dengan sejumlah lembaga kredibel seperti Komite Nasional Kebijakan Governance/KNKG, Masyarakat CSR Indonesia, SGL Management, Asia Business Research Center, Mitra Bhadra Consulting, Yayasan PAKEM,PPM Manajemen, Alvara, Indonesia CSR Society, Dwika Consulting,Sinergi Daya Prima,dan Solusi Kinerja Bisnis.
Berbeda dengan tahun sebelumnya serta dengan Award CSR lainnya, proses penilaian TOP CSR ini juga menggunakan aplikasi SR Index 26000 SR. Dengan aplikasi ini SR Index, setiap perusahaan peserta dapat mengukut tingkat adopsi CSRnya terhadap ketentuan di dalam ISO 26000 SR.
Ketua Dewan Juri TOP CSR 2018 yang juga ketua KNKG, Mas Achmad Daniri, menjelaskan bahwa untuk membantu penyelesaian masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup di masyarakat, maka sebaiknya pendekatan CSR dilakukan dengan menggunakan pendekatan CSV (Corporate Shared Value). (*)